Bolehkah Jika Seandainya Aku Merindu ? Oleh : Hidayanti (Finalis LCP Batch 2)
Bolehkah Jika Seandainya Aku Merindu ?
Oleh : Hidayanti
Datang tak terduga, karena sang Pencipta yang mengatur segalanya
Ketika harap mulai hilang,
Manusia hanya bisa berencana tanpa bisa menjaga harapnya yang terluka
Kugoreskan tinta dalam selembaran kertas,
Kutuliskan bait demi bait tentang rasa yang pernah ada
Yang hanya menyisakan rasa sakit dalam dada
Rindu,
Yah rasa itu adalah rindu
Sebagaimana aku mencintaimu diam-diam
Maka aku juga harus siap menanggung rindu yang mendalam
Baskara tak pernah lelah menyinari buananya
Cakrawala selalu riang menyambut curahan hati sang pecinta
Senja tak pernah kikir meminjamkan diksi pada kekasihnya
Dan rembulan begitu dermawan yang mengerahkan sinarnya dalam gelapnya malam
Aku adalah manusia biasa
Hanya mampu mengemis frasa pada indahnya alam semesta
Kemudian ku susun dan ku rangkai dalam bait-bait romansa
Rindu ini sungguh menyiksa
Yang hanya mampu ku utarakan dalam untaian do’a
Bolehkah jika seandainya aku diam-diam merindu ?
Sungguh,
Akupun tak tahu, Mengapa rasa ini muncul dengan tiba-tiba dalam kalbu
Seperti ada badai yang menerjang dalam dadaku
Rindu ini sangatlah membelenggu
Yang tak tahu kapan akan berujung temu
Kudus, 19 Januari 2021
Biodata Penulis
Hidayanti, salah satu santri Mahad Al-Jamiah Kudus yang hobi menulis sejak Madrasah Tsanawiyah, akan tetapi belum berani mempublishkan tulisannya. Sampai pada akhirnya pada kesempatan lomba ini memberanikan diri untuk mengikutinya. Hiday, begitu orang-orang memanggilnya, beralamat di Blora Jawa Tengah yang saat ini menempuh pendidikan pesantren di Kudus. Email idayanti290918@gmail.com dan Whatsapp 085225339183.
11 komentar
Good job 👍👍
Lanjutkaan
Keep spirit dung dung