Mau Ikut Lomba Menulis Gratis? Daftar Sekarang!
Postingan

Dalam Diam Oleh : Mu’tiyatul Farohah (Finalis LCP Batch 2)

Admin

Dalam Diam

Oleh: Mu’tiyatul Farohah


Remuk redam penuh kelam

Teriris terjerat hina mengancam

Satu kesalahan dianggap lancang

Ribuan nista dianggap sopan

Entah, sampai begitu keras hati

Tuli mendengar kalangan dini

Raut harap untuk dikasihi

Berbalas tindak kian menyakiti

Tak perlu ditanyakan pendapat semua

Tersirat makna rindu hal yang sama

Pertiwiku di ambang keculasan

Remeh-temeh segera dihancurkan

Kami rindukan kesucian

Kami rindukan ketenangan

Masih harapkan kesejahteraan

Dalam diam doa setiap insan

Banyuwangi, 10 Januari 2021



BIODATA

Mu’tiyatul Farohah, lahir pada tanggal 11 Juli 2002 di Banyuwangi, Jawa Timur. Tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang. Jejak bisa ditemukan di akun instagram @merah_1717. Suka menulis sejak SMP dan bercita-cita menjadi penulis hebat. Seseorang yang memiliki kemampuan pantas menjadi sosok yang tenang.

23 komentar

  1. Bismillah...
  2. Ya Allah baper mbk ya
  3. Masya allah.. semoga bisa menjuarai. karna puisi cukup menarik dan bisa membuat para pembaca. tertaruk untuk membaca puisinya..
    semoga mendapat hasil yg baik..
    amiiinn....
  4. aamin terimakasih semuaa
  5. Wahh krennn,,, lanjutkan
  6. Bismillah... semangat 🔥
  7. MANA YANG TERPENDAM

    Cinta, Sayang, Rindu, Cemburu
    Semua hal yang sering membuat pilu
    Dalam hati bergejolak menggebu
    Ketika cinta yang dirasa
    Tak lagi dapat bersatu

    Lalu mana yang terpendam?
    Cinta atau benci?
    Rindu atau dendam?
    Sayang atau luka?

    Bukan insan yang membuatnya
    Rasa seperti serdadu buta
    Di pendam sakit
    Di ungkap terluka

    Dalam sepi ia termenung
    Menyisahkan isakan air mata
    Tanpa ada cinta dalam hatinya
    Bertanya pada semesta
    Apa yang terpendam dalam hatinya..

    #erick
  8. Ayok adu puisi wkwk
  9. aduhh bang erikk, doainn adekmuu
  10. Cemungut @mutiya
  11. Puisinya sangat mendalam dan sangat realistis ,tetap semangat untuk menulis "fi amanillah"🙏
  12. Masya Allah, bagus banget puisinya. Terus berkarya temanku
  13. Semangaaat Mu'tiya, suka banget deh
  14. Puisinya ngena ke hati��
  15. Keren bangeetttt.. Moga dapet juara yaa mu'tiyaa
  16. aaaaa mutiaaa keren bangeettt
  17. Semangat berkarya terus dek.. semoga menang dan sukses ya✊
  18. dalam diam
    @mutia diam diam dalam diam nulis pusis pake bagus pula puisinya
  19. Semangat berkarya nya ... Jangan menyerah dan jangan putus sampai disini yaa
  20. Jejak
  21. Mantap ini, puisinya ngena di hati, ngga ada akhlak serius.
  22. Semoga Sang Penikmat kata dan perindu kata menjiwai apa yang dikata oleh sang pecandu kata yang lama dirundung Asmara
  23. semoga terus berkarya dan manfaat untuk agama bangsa dan negara dan bisa memotivasi anak bangsa untuk selalu berkarya dan semoga ilmu mu barokah dan puismu sangat menggugah jiwa
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.