MENYOAL ASMARALOKA
Oleh: Sumi Jayanti
Meskipun aku tahu, bahwa kata-katamu yang dulu sudah tidak berlaku lagi sekarang
Meskipun aku tahu, bahwa segala yang kau ucapkan ternyata sudah kadaluwarsa
Namun dengan naifnya, aku masih memendam rasa yang sama
Namun dengan naifnya, aku masih tertawan pada sebuah harapan yang jelas-jelas hanya sebuah pengharapan
Namun dengan naifnya, aku masih saja meyakini nahwa akulah satu-satunya dewi yang akan kau peristri
Padahal jelas-jelas di luar sana ada banyak wanita yang kau janjikan dengan hal yang sama pula
Kalau kau tahu, bahwa hampir saja aku mati di sudut kamarku sebab terhunus rindu yang semakin lama semakin menggebu
Aku hampir saja mati bersama afeksi yang semakin lama justru semakin terpatri dalam hati
Aku hampir saja mati terlilit benang kenangan yang semakin lama semakin tak dapat kulupakan
Dan jika ada kontes perempuan paling dungu sedunia, sudah pasti akulah sang pemenangnya
Pati, 07 Januari 2021
Biodata Penulis
Sumi Jayanti, mahasiswi di Institut Pertania Bogor yang hobi membaca sejak duduk di bangku SD ini beralamat di Desa Keben RT/RW 02/01, Tambakromo, Pati. Sumi, begitu panggilannya sehari-hari dapat dihubungi melalui email sumijayanti25@gmail.com maupun Whatshapp 082268184067.