Senandung Malam
Oleh: Navalia Nyaminko
Dalam riuh rendah semesta yang tidak pernah padam.
Dalam Aksara senja yang luruh, kembali pada peraduan.
Membawa malam yang menjelma bagai kutukan magis.
Di hadapan sang Dewi Malam, bersimpuh ketika hati bertalu…
tepat pukul 2 pagi.
Laranya kebas menyenandungkan intuisi tersembunyi,
Akan sesosok Purnama yang amat jelita.
Bertengger jauh layaknya Nirwana ilusi.
Aku disini bagaikan Pungguk yang merindu,
Memandang kelu pada pucuk langit.
Dimana dia, sang pujaan syahdu, bersemu indah bagai mega sehabis badai.
Dalam kukungan langit malam, dalam pesona Nebula, serta kurcaci angkasa.
Sampaikan nada – nada rindu, akan jiwa yang merana.
Hanya mampu berbisik, kepada dia nun jauh disana.
Akan segelintir hasrat yang terpendam… sunyi.
Akan asa yang membisu.
Ketika selimut alam yang membara, berpendar.
Sebagaimana hati yang terlanjur bergetar, karena dia sang Laksamana pujaan hati.
Terlanjur buta akan nyanyian rindu, kala hati semakin merindu.
Jakarta, 12 Januari 2021
Biodata Penulis
Navalia Nyaminko seorang mahasiswa aktif Universitas Bunda Mulia Ancol yang terletak di kota Jakarta Utara. Menyukai membaca berbagai buku dan juga menonton. Biasanya senang menghabiskan waktu penat dengan menulis atau berimajinasi. Navalia begitu panggilannya, bisa dihubungi melalui nomor WA di 081278673511. Atau di akun instagramnya yaitu @navalia_nya. Terima kasih.