Tersesat di Lorong Kenang Oleh: Dina Gustira (Finalis LCP Batch 2)
Tersesat di Lorong Kenang
Oleh: Dina Gustira
Isak mendobrak senyap diugahari lorong menentang kastel romantika kenang
Lantaran pada keping baluarti, lembar salindra perjumpaan ketiga kita terpajang
lancang
Jua jurai utopia mencabik kewarasan: fragmen memoar masa silam tak lekas hilang
Menerjang urat saraf sampai menggores lara nan amerta meniban tulang rusuk
belakang
Mestinya, aku tak perlu ke lorong gersang: menengok kediaman rekognisi kenangan
Lamun sialnya gelembung rindu meraung ekstrabila kontinuter kurung dalam
keheningan
Tak bisa tinggal diam : diam-diam rindu, diam-diam merintih mencagak gemuruh
debar tak tercapak nan baku berkejaran
Walau kini atuna wicara, kuhimpun kirana luna dipermukaan jendela: keras kepala
merancang beragam cara guna menjeda nada menulikan
Daksaku menyusut; kalut memeluk lutut
Spektrum serebrum laksana benang kusut; berkedut ribut
Rungu turut kututup berikut mulut menyulut, aku takut!
Nyaliku nian menciut: anantara beringsut lanjut, atau bersisurut merajut lorong
kenang berkabut
Garut, 11 Januari 2021
Biodata Penulis
Penulis adalah seorang gadis yang lahir sembilan belas tahun silam, tepatnya di Garut
pada 25 Agustus 2001. Dina, begitu orang memanggilnya, lengkapnya Dina Gustira.
Penulis lebih suka ketika disetiap karyanya tertera nama dinags. Punya makna
tersendiri baginya. Jejak bisa ditemukan di akun instagram @dinags__ dan akun
wattpad @dinags08.
2 komentar