Pikiranku melayang jauh
Menyisahkan seribu jejak tanya yang tak akan terjawab
Sesungguhnya hati ku rapuh
Tapi ku bungkus rapi dengan senyuman
bukan perpisahan yang menyakitiku,tapi janjimu
seperti burung terperangkap dalam engkah,
demikianlah janjimu dalam harapanku.
aku menangis, dan tak ada yang memahami.
Dimanakah pohon tarbantinku,
Yang dulunya kuat ?
Dimanakah semaraknya yang agung itu?.
Baru saja pedang kilat menghantamku,
aku langsung limbung dan tak bisa bangkit lagi
aku tertidur beralaskan gelap
tak bisa melihat bayangan masa depan ,
tirai pikiranku sangat keruh
hatiku sangat hancur
dan tak ada kata yang bisa melukiskannya
kemanakah akan ku sembuhkan hatiku ini?
jalanan menyapaku tapi aku tak hiraukan
angin meniupku tapi aku hanya diam
pohon menari bagiku tapi aku menatapnya kosong
burung bernyanyi bagiku tapi aku tetap sunyi
Sumarorong, 04 Maret 2021
Biodata penulis
Dewi sriyanti, perempuan lulusan universitas kristen Indonesia Toraja, yang hobi membaca sejak duduk di bangku SMP ini tinggal di Sumarorong, kab. Mamasa, Sul-Bar. saya yang akrab disapa Daegu ini bisa kalian jumpai di IG: The-we Yerizim.