berpuluh-puluh malam tanpa mengais rindu sang amerta
satu malam saja meramu serupa temu
mengobati sedikit candu, terakhir membuncah oleh cerita
saat jejak-jejak getir menguntir pilu
Aku - kamu. Membisu di sudut temu, ditemani elegi
pilu berzikir, duka bertasbih. Teduhku dirampas takdir eulogi
muslihat syair telah dikubur titah rabulizat
mengijabkan petuah alam, merayakan perampasan cinta oleh maujudat
haramkah rasa ini terus berwujud di hati ?
sementara, perihnya kehilanganmu. Menjadi perayaan patah hati paling delusi
logika ku meronta, nalarku luruh tersentuh air mata
buana - bumantara terisak menahan sedu, arkian berantakan menafsirkan nyata
Banda Aceh, 10 Maret 2021
Biodata Penulis Aris Maulana, pria lulusan (UNIKI) dulunya STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe yang suka menulis ketika waktu senggang ini beralamat di Jalan Harapan Punge Blang Cut, Banda Aceh. Aris, begitu panggilannya sehari-hari dapat dihubungi melalui email duatigajuni404@gmail.com maupun Whatsapp 082289590015. Pria yang memiliki nama pena Armau ini dapat dilihat karya-karyanya pada halaman Blog : www.duatigajuni.my.id.