Mau Ikut Lomba Menulis Gratis? Daftar Sekarang!

Retisalya Rasa Oleh: Adryan Usfirahiman (Finalis LCP Batch 3)

Admin

 

Sajakku tak pernah berhenti mencintai seseorang

Ramah dan marah, keduanya ibarat palindrom yang menggerung-gerang

Dia yang pernah ramah, berwiweka menyulut amarah.

Tidakkah kau ingat bagaimana mukamu memerah?

Tentu, kau diretih api dari daksamu yang terjerembap delusi

Sembari melipir tanya apakah cahaya bintang suatu hari mampu mencapai kisi-kisi?

Atau mengapa bulan selalu bersinggungan tanpa cahaya ketika menilik matahari?

Tentu itu ibarat sebuah toleransi, bahkan alampun mengerti apa itu mawas diri.

Ah, konyol rasanya

Jika masa lalu terindah 'kan kita balut dura pada akhirnya

"Kemurahan seharusnya tidak diuji dengan keabsahan keras hati,

begitu juga ketulusan tak semestinya diiris selindung kepalsuan."

Hati nelangsa berharap suatu hari dapat utuh kembali

Doa-doa dayita janardana di akhir frasa

Seumpama gata, yang kuinginkan hanyalah

hidup mencumbana gelabah rasa

Sederhana, namun entah bagaimana aku harus merapalnya.


Batam, 14 Maret 2021



Adryan Usfirahiman, salah seorang pelajar yang duduk di bangku kelas 2 SMA di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Ia menggemari dunia tulis-menulis sejak tahun lalu. Dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp berikut: 081276574884

Posting Komentar

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.