Secawan Madu Retak Karya: Fahrudin (Finalis LCP Batch 3)
Bila mendung selalu bertemu dalam pusaran, mungkin tanda hujan kan tiba
Sepoi-sepoi angin bergayut menuju persingahan nan indah di angkasa
Melambai goresan awan putih sebagai tanda terikat akan cinta mulia
Citra cinta kan terukir abadi tuk sepanjang masa
Bagaikan salju putih merona di kutub utara
Abadi sepanjang masa, walau hantaman ombak yang keras, ganas tiada henti-hentinya
Waktu berjalan mengusik salju, mengikis belahan jiwa
Kuteringat sayup sayup doa terlantun di hamparan luas samodra
Janji tuk menuju pulau harapan yang ada di sana
Perahu perlahan menyeberangi samodra bergemerlap sinar menerangi jiwa
Saksi bisu, karang, derai ombak, menulis sepanjang langkah mengabadikan momen berdua
Taman-taman bunga menyambut meriah dengan sigap mekar bersama
Sebagai rasa hormat atas cerita tanda tanda cinta
Hidup bersama tuk menuju bahtera rumah tangga
Sayup-sayup terdengar gemelegar suara petir dari kejauhan mengubah suasana
Ada kabar apa yang dibawanya?
Sebuah sajian lengkap di meja yang agak beda dengan kebiasaannya
Terlihat secawan madu retak di bagian intinya
Aku baru sadar takkan bisa memadu dengannya
Hingga menjerit sampai tak dapat membendung linangan air mata
Trenggalek, 9 Maret 2021
Biodata Penulis
Fahrudin merupakan seorang dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra yang tinggal di Trenggalek, Jawa Timur ini lahir pada 14 Desember 1966. Ia memiliki kesibukan untuk mengisi hari-harinya, salah satunya yaitu menulis puisi. Karyanya sudah melalang buana dalam berbagai bentuk karya tulis seperti jurnal ilmiah dan buku. Fahrudin dapat dihubungi melalui email fahrudinstkip@gmail.com maupun Whatsapp 082298470991.
Posting Komentar