Mau Ikut Lomba Menulis Gratis? Daftar Sekarang!

Tandas Oleh: Anisa Mega Fatthu Rahmi (Finalis LCP Batch 3)

Admin


Serapah kata menguar dari bibir

Membawa jiwa ikut mencibir

Sengaja mengutuk penulis takdir

Yang menulis tanpa pikir

Seolah kemarin hasrat memupuk candu

Namun semesta menuntunku dengan pandu

Fakta terhampar tak bisa kau adu

Memang kita tak akan pernah menjadi padu

Semesta seolah berniat menitip luka

Menyuruh jiwa merasakan segala duka

Membiar lara dan bayang terbawa

Hingga hati tak lagi merasa


Kota Solok, 09 Maret 2021



Biodata Penulis

Anisa Mega Fatthu Rahmi. Perempuan yang lahir di Kota Solok dan bertepatan dengan hari dilantiknya Megawati menjadi Presiden, yaitu 23 Juli 2001. Memiliki nama panggilan Mega padahal inginnya dipanggil Fatthur. Si korelis yang kadang sanguinis. Menyukai berbagai hal yang berhubungan dengan keuangan. Memiliki hobi memasak, jalan-jalan dan baru saja menemukan hobi baru, menanam bunga. Sedang mengenyam pendidikan di Universitas Andalas jurusan Ilmu Komunikasi. Jika penasaran bisa mampir ke Instagram @amftthr_ siapa tau kita berjodoh.

47 komentar

  1. Cara penyampaian dalam puisi sangat menarik
    Yang membuat pembaca untuk membaca puisi dengan menggunakan kata2 yang dapat dipahami
  2. Puisi nya sangat bagus
  3. Puisinya sangat menyentuh
  4. Pemilihan kata yg sangat baik, penuh estetika tersendiri.
    I like this.
  5. the poetry is very good
  6. Suka banget puisinyaa..
  7. kereennnnn
  8. Owh..love it
  9. Puisi yang sangat bagus dan menyentuh, good
  10. Puisi yang tajam. Kereen
  11. Dalam
  12. Kerenn bangett, semangattt yaa
  13. 👍🏻
  14. Puisi yang bagus, pemilihan katanya juga menarik
  15. Rachmalia Pertiwi
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
  16. Menyentuh bangeettt😔 kereenn!!!
  17. Sangat mendalam kata katanya
  18. Pemilihan katanya bagus dan mudah dipahami sehingga pesannya sampai ke pembaca. Keren banget
  19. Makna puisinya ngena banget :")
  20. Keren banget puisinya
  21. Puisinya bagus sekali
    Mudah dimengerti tapi tetap estetik
  22. "Serapah" adalah kata yg sdh lama tdk terdengar dikalangan masyarakat kaum urban saat ini. Sangat menarik ya Puisi diatas. Karna puisi diatas adalah menyiratkan dan mewakili kondisi citizin indonesia utk lebih berhati2 dan berfiikir dua kali dalam berucap di dunia medsos. Good Job
  23. yang Saya suka dari puisi ini adalah, pembaca memiliki tafsiran tersendiri sesuai dg apa yg mereka pahami.
  24. Keren... Suka pemilihan diksinya.
  25. Kereenn, maknanya sungguh menyentuh
  26. Keren banget
  27. keren banget puisinya, dalem maknanya.
  28. Baguss bgt puisinya, makanya sampe bgtt
  29. Puisinya sangat menyentuh dan indah

  30. Puisinya sangat menyentuh dan indah

  31. Waw.. keren
  32. Menyentuh sekali, keren 👍
  33. Teruskan perjuangannya mega 👍
  34. good job nak solok
  35. Unknown
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
  36. Bgs
  37. Mantap semoga sukses
  38. Semoga sukses jadi seorang penulis puisi. Jangan pernah menyerah.
  39. Waahhh..mantap bangat puisinya. Semoga makain produktif.
  40. keren banget, menyentuh bung
  41. Kerenn wiiiii... Teruskan menulisnyaaa yaaa Meguu
  42. ✅✔✅✔

  43. Puisi yang luar biasa..
    Proud of you👍👍
  44. Sangat mendalam maknanya, semoga menjadi yang terbaik dan selalu berkarya
  45. Cakeupp puisinya
  46. Puisiny Ruar biassa..
    Pilihan kata bagus 👍👍
    Makna great..


  47. Turut serta merasakan gelora rasa yang tercipta dalam tiap diksi yang tertata.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.