Setelah kemarin
aku jadi tahu bahwa surga begitu dekat
tapi sayang, aku sudah terlambat.
Setelah hari ini
tidak kutemukan kata, dengan makna
yang sama seperti kaumenutup mata.
Setelah tiba di sini
aku ingin tahu mengapa semesta berubah,
mengamuk dan membuat kita terpisah?
Tiap hari aku berkisah di sini
tapi langit berubah warna dan semua berubah makna
aku tumbuh menjadi hijau yang tidak lagi dimaknai kesejukan
orang-orang meninggikan langit kesombongannya di atas atap rumah kita
mereka menggali-gali karunnya sendiri di lahan-lahan kita.
Sayang, jika tidak mungkin kembali
bolehkah aku yang datang tanpa perantara mimpi?
bagaimana aku memulainya?
atau aku harus mengakhirinya?
Jakarta, 24 Januari 2021
BIODATA PENULIS
Ahmad Mulyadi, meraih gelar Magister pada tahun 2018 melalui beasiswa unggulan kategori pegiat seni dari Kemdikbud. Semasa berkuliah, pernah beberapa kali memenangkan lomba cipta dan baca puisi hingga tingkat nasional. Aktif membacakan puisi dalam berbagai kegiatan sastra di Jakarta dan beberapa daerah, serta kerap diminta menjadi juri cipta dan baca puisi dan pembicara workshop cipta dan baca puisi. Mengelola akun Instagram @ahmadmly dan dapat dihubungi melalui nomor Whatsapp 081294026403.