Merengkuh Hidayah Bulan Dikara
Oleh: Rosyi
Amrina
Sekian warsa usia layaknya sungai keruh
berlumpur
Mengalirkan legam dosa dari dedaun takwa
layu nan gugur
Mengendapkan selaksa alpa di kesucian
iman yang mulai luntur
Nurani pun kian dangkal meniti hayat
yang terjal tiada mujur
Hingga tiba cahaya Ramadan menembus
palung jiwa paling dalam
Menjelma seberkas hidayah yang
dititahkan Ar-Rahman
Dengan lembut melesapkan tabir jemawa
hati yang kelam
Dilarung bersama gemuruh arus
sedalam-dalam penyesalan
Tirakat menghalau nafsu layaknya arena
juang sepanjang Ramadan
Lenggana menyerah demi merengkuh
secercah keridaan Tuhan
Tahir muhasabah kian menadah pijar
hidayah
Darinya amal subur menjulang di atas
rona iman yang kembali cerah
Kini lisan mengabdi pada lantunan
ayat-ayat suci Ilahi
Yang tiap lafalnya menggetarkan sanubari
Tiada lagi tutur caci keji yang menodai
Lantaran zikir kalam-Nya serta tak
ubahnya perisai paling hakiki
Sungguh, lelap hirap pada malam-malam
dikara
Sebab didekap sujud paling sendu
berhujan air mata
Seiring doa-doa panjang menuju cinta-Nya
paramarta
Mengetuk pintu ampunan pun sempena pada
sisa napas yang dihela
Adakah hidayah paling indah selain kasih
sang Maha nan paripurna?
Dicurahkan berkah Ramadan agar jiwa tak
lagi tertawan di liang hina
Segenap tirakat ialah adimarga merengkuh
pijar sempena yang hadir
Hingga kembali bersuci kala Ramadan siap
menutup tabir
Depok, 12 Mei 2021