Rembulan
Syahdu
Oleh: Fitri
Nur Azizah
Dulu langitku kelabu, sukma kelam tergores nafsu
Lantang bersuara penuh sembilu, ikrarku tiada ragu namun
semua palsu
Seberkas noda yang sukar pudar, menjelma seolah
menjadi pagar
Meski ku terjang hingga ke akar, jiwaku tak kunjung
sadar
Entah mengapa dikala itu ragaku membisu?
Untuk sepatah kata pun aku tak mampu, sedang jiwaku
melebur jadi satu
Ketika terdengar murojaah nan syahdu, hatiku seketika
merindu
Hilal
Kini cahaya nurani membasuh diri, menepis ego rakus
duniawi
Membentang teduh hingga ke nadi, seiring anurgrah
dibulan suci
Sunyi, damai, menentramkan hati, dikala Nuzulul Quran
diperingati
Dikala Lailatul Qodar terus dicari, demi kurengkuh
ridho Illahi
Hilal
Betapa hati tiada duka, sebab ramadhan membawa cinta
Rakaat ganjil disetiap malamnya, penyatu hamba dengan
Sang Pencipta
Di penghujung purnama kutitipkan secercah asa
Ku tumpahkan segala gundah gulana, memohon pada Maha
Kuasa
Dalam sujud ku berlinang air mata, ku rapal sepanjang
lantunan doa
Ya Rabb karunia-Mu tiada tara, rahmat serta ridho-Mu
selalu ku damba
Ku mohon ampunan segala dosa, dalam berkah ramadhan
penuh makna
Nganjuk, 11 Mei 2021