Khairani Rysda Gusti Aningsih
Embusan angin terdengar sangatlah merdu.
Menemani kesendirian ini yang pilu, tanpamu.
Alunan rindu mulai membisik kalbu.
hingga tak sadar ia menyayat dalam sendu.
Andai kamu tahu,
Di sini ada hati yang merindu.
Saat mata terpejam,
ada tangis yang merintih di kesunyian malam.
Dulu ku kira kau obat,
namun kenyataannya kau pemberi luka yang hebat.
Ku kira kau rumah,
namun nyatanya kau hanya sekadar singgah.
Sekarang aku mengerti,
cinta tak harus memiliki.
Kini hati ini pun sudah mati,
semenjak kau memilih berkelana pergi.
Bandung, 29 Juli 2021