Riyan Kurnianto
Aku rindu percakapan pukul dua dini hari milik kita
Saat sunyi ditikam oleh detak jam dan detik jantung yang berdegup
Aku ingin merangkai kembali kata atau bahkan rayu yang begitu candu
Waktu itu, bualan terasa menyenangkan terdengar di telingaku
Hanya saja petang kali ini tak berisi kita
yang tersisa hanyalah aku dengan isi kepala penuh rasa duka
Mungkin kamu sudah hilang
tapi kenangannya tak mungkin bisa hilang
Kamu mungkin sudah lupa
tapi aku hanya pura-pura lupa
Menyiksa itu begini, membiarkan diri tetap menikmati setiap inci rindu
Sebab, bagi sebagian manusia
berpaling adalah perihal paling sesak yang tak pernah mengenal akhir
30 Juli 2021