Karya: Syahdan Maulana Jufri
Sesak napasku terlarut dalam sendu saat mendengar jingkak laguan keranda
Menghadap alam arwah senada sakral selaksa gata rodra kehidupan
Ditinggal selangkah saat moksa daksamu bertamasya dalam remang makam gelab gulita
Hirap gemilang nabastala tiada bintang kini reruntuh baswara bulan memburai
Berbekas jejak kenangan lalu jemarimu masih di tubuhku berlembayu rayu
Terahir kata cinta hanya terpandang oleh aksa tentang hilangnya dunia asmaraloka
Biarlah kuikhlaskan pelan mendiang oleh kematian
Meski akan selalu dikenang remang ratapan di dalam bentala malam
Laju harapan ziarah kuburmu dipenuhi guguran aneka warna bunga-bungaku
Hingga saat itulah aku panjatkan bisik rindu senyalir salwat dalam aksama zikir sendu
Tersenyumlah di rebahan takdirmu bahwa kau tetap berseri di lengas bibirku
Meski pada liang ruang rebahan jasadmu disaat deras tangisan terakhirku syahdu
Dalam doa berkalang tanah basah tubuhmu merebak harum keminyan di perapian terakhir
Selamat jalan duhai kasih kau tetap abadi di relung atmaku ini
Madura, 21 Juli 2021