Palung
(Indah
Sulastri)
Aku
pernah jatuh pada Palung terdalam yang pernah ada
Palung
yang tak pernah aku tahu ujung pangkalnya
Aku
serahkan seluruh isi jiwa, tanpa ragu padanya
Aku
puja dirinya, layaknya rapalan doa pada semesta
Aku
setujukan segala pemikiran yang keluar dari kepalanya
tanpa
sekat, aku panjatkan seluruh semoga hanya atas namanya
Rekat,
pekat, lekat itulah gambaran rasaku padanya
Tetapi
segala rasa yang nyata
Lambat
laun berubah menjadi fatamorgana
Mata
bahagia di sela semoga
Berubah
sebak di akhir puja mantra pada semesta
ternyata
dirimu justru tenggelam pada palung yang berbeda
Dan
cintaku yang terjebak di Palung terdalam, kini justru terasa sangat menyakitkan
Merebak
ke seluruh dada dan nampaknya merusak sebagian kerja kepala
28
Juli 2021