Puisi: Muhammad Yusuf
Bagaimana mungkin aku tak merindukanmu
Sementara,dahulu kami pernah berjalan menuju surau
Melewati sungai-sungai kecil,meniti pematang saat Ramadhan datang
Apakah kenangan itu masih kau simpan dalam ingatan?
Dikepalaku,ia masih berputar menayangkan masa lalu yang jauh
Selalu kudengar suara piring berdenting menjelang petang
Sisa parutan kelapa yang tertinggal dihalaman
Harum gelegak bumbu di dapur ibu
Membubungkan rinduku padamu
Kini,kutulis sebuah puisi pada Ramadhan yang suci
Saat matahari terbenam, cahaya kuning keemasan membias
Pada segaris pantai yang luas
Diatas permukaan laut,sekawanan camar mengepak
Sementara aku masih memeram rindu masa lalu
Ramadhan,
Bagaimana mungkin aku tak merindukanmu
Sementara dahulu kami pernah berbagi kisah
Diam-diam menyimpan rasa lapar dan dahaga
Menuju hari kemenangan yang Bahagia
Tanggal 27-5-2021