Secangkir Kopi Bapak Karya: Vika Nooriska Melyawati (Peserta LCP 5)
Daftar Isi
Vika Nooriska Melyawati
Kala itu, sehimpun mega geruskan nabstala lukiskan corak-corak kelabu
Mencekak tajam pada ulu hati, yang tengah terbalut kalut dalam sarayu malang bersedu
Menyantap lenyap akan asa, lantas ambruk bahu merapuh layu, sembilu
Nampaknya semesta pun tak egah akan kepulangan pecandu kopi klasik itu
Kini pulangnya bertabur bunga yang kian pancarkan aroma raksi, menyekat hati
Menjeremba saban menuding jeda lantas kembali pada lorong saripati
Pair jantungku, tersayat sekarat perih mendada meredam andam karam
Meraja dirgantara pada pancarona sandyakala malam yang teramat temaram nan kelam
Dengan simburan bungkam, memejam tajam, merabuk jiwa si malang
Orang bilang, namanya mendiang
Kendati sepasang tungkai mungil ini tak mau pulang, hanya bersama bapak ia tenang
Terpatri pada hentak senyapan-senyapan dersik muara saujana terbendung genang, patah arang
Sekala ia tertelungkup pada tiras-tiras bentala buana, berkawan lentera
Merayap mati, terpapah lemah, tersekat dibalik seringai lukis yang kian menyambut dera
Habis digayang oleh anca-anca buas, kini batinnya lapang
Sekala, secangkir kopi kulacino itu dingin sesaat setelah bapak pulang
Sukoharjo 28 Juli 2021
188 komentar
Keren
Kata²nyaa begitu indaH daN menarikk 👍👍
Tetap semangat dan terus berkarya👍
Good joob
Moga tetap semangat untuk berkarya terus 👍