Nurul Fadilatul Amami
Ego yang merangsang tak mampu mengembalikamu
Salah menang berharap pada orang yang tak pasti
hanya kanvas janji yang mampu kau lukis
untukku, objekmu dulu.
kemana senja dan dirimu pergi?
Bibir pantai menjadi kenikmatan sendu
Menunggumu adalah candu bagi penantianku
Rongga rindu menusuk gejola angan-angan pertemuan
Semu harapku tak mampu mengubah kenyataan
berharap kau menjadi pawang- pelindungku
berharap kau menjadi bahagia-sedihku
berharap kau menjadi motivasi-lelahku.
Jejak langkahmu semakin meredupkan pandangan
Hitam pekat langit mengandeng langkahmu
Kini bayang-bayanganmu telah pergi
Bersamaan dengan badai sesak hati yang teririskan
Praya, 31 juli 2021