SUBUH DAN HUJAN Oleh : Nunung Khotimah (Peserta LCP 5)

Table of Contents
SUBUH DAN HUJAN
Oleh : Nunung Khotimah

Rintik hujan itu masih terdengar setelah berjam-jam 
Tiga jam sejak aku membuka mata pagi ini,hujan itu tidak mereda sedikitpun
Guntur dan petir setidaknya tak lagi terdengar 
Sayup-sayup terdengar gemercik air menabrak jendela dikananku
Suasana pagi yang sejuk dengan kombinasi hujan deras harusnya aku tidur lelap dan bermimpi

Tapi mataku malah terasa segar dan pikiranku tak berhenti berpikir 
Penyesalan dan rasa bersalah memenuhi otakku
Tiba-tiba bulir air mata membasahi pipiku,aku tak bisa lagi membendungnya
Ekspektasi tinggiku,rencanaku,cita-citaku segalanya hanya akan menjadi angan-angan sekarang Aku menyesal sekarang,aku menyesal telah menyia-nyiakan kesempatan saat aku masih muda.

Aku menyesal telah tidak menggubris nasihat orangtuaku.Liha,-lihatlah diriku ini kacau sangat kacau,tak ada lagi asa bagiku tak ada lagi cita bagiku tak ada lagi.
Aku telah melewatkan masa belajarku,melewatkan kesempatanku untuk masa depanku
Aku sibuk dengan pergaulanku,aku sibuk mencari kesenanganku.

Kini,kini apa yang kudapatkan,aku terjatuh,jatuh kedalam pergaulan tak sehat yang membuatku jauh tersesat
Yang kubisa sekarang hanyalah membebani orangtuaku dengan rasa malu
Apalagi yang lebih ditakutkan orangtua kepada putrinya telah aku lakukan
Orangtuaku telah kehilangan kepercayaanya
Dan aku,aku kehilangan segalanya masa depan,masa muda dan rasa bangga ayah dan ibuku. 

Jambi, 25 juli 2021

إرسال تعليق