Bagaimana Tumbuhnya Rindu? - Oleh; Umi Latifah (Peserta LCP 10)
Bagaimana Tumbuhnya Rindu?
Oleh; Umi Latifah
Berikanlah alasan mengapa semesta terus bertanya
Terhadap simpulan yang datang dalam semburat senyum
Kala siang datang meratap
Bergeming malam dalam harap
Bagaimana tumbuhnya rindu?
Tanya semesta sewaktu datang berkunjung
Kenapa rindu?
Ulang semesta kala jawab tak mengusir jemu
Tidak tahu, tumbuhnya tak membilang biru
Sergahnya tak mengganggu
Cuma terkadang pilu menyenandungkan sendu
Lalu mengapa masih rindu?
Tidak tahu, hanya kerut menancapkan paku
Bukannya ingin menjadi pemuja rindu
Si pengemis rindu kini termangu
Pada gaduh yang tak juga berujung temu
Tolong panggilkan sumber rindu pagi ini
Kenapa susah buat dilupakan?
Katanya lagi dalam gugusan semu
Rindu tak membutuhkan alasan untuk dituju
Rindu hanya tak bisa menyuarakan kegaduhannya sendiri
(dari sebalik pintu rindu—maret ketujuhbelas2022)
19 komentar
Ternyata rindu itu sensasinya luar biasa yaa...
Hati berlutut hendak menelungkup
Terketuk-ketuk perlahan menyahut;
"Wahai semesta, datangnya ia sering tak disangka,
Tak berarti karena sebuah tiada, bahkan ada, justru membuat ianya semakin membara"
"Memang begitu perihal rindu, ia tumbuh semaunya saja
Kerap berguruh gemuruh dalam gelebah rasa"
Pemalang, 21.03.2022
________
Keren puisinya My LilSister, semoga beruntung ^^
Jika tidak diaplikasikan.
Rindu pada ayahanda tercinta.
Semangat Bu. Keren sekali puisi nya.
Membekas
Sebuah rasa yang menggemaskan,untuk siapapun ia... ❤️
Semangat dek Umi..so cute..👍😘