KEBENCIAN YANG MERINDU - Oleh: Manna (Peserta LCP 10)

Table of Contents

KEBENCIAN YANG MERINDU

Oleh: Manna


Kutemukan air bah dimatanya

Menderu dan tumpah seakan berkesah menguap badai air mata

Menggantikan lidah kelu bagai paku yang menghujam

Bungkam


Ketika kutanya mengapa waktu tak bergerak jika bersamanya

Dia menumpahkan bah itu pada satu rasa

Rindu yang membenci dan benci yang merindu

Pada ibu yang melahirkannya, kemudian pergi bersama ombak menipunya

Pada ayah yang tak mengenalnya, kemudian lari bersama angin mendepaknya


Aku muak !

Teriakmu pada buih buih yang datang lalu pergi menghantar ombak rindu ke tepi pantai

Lalu larut membawa pasir benci kedasar palung menjadikan rindu semakin menggulung

Lalu kemana benci itu kubuang?


Terdiam aku menghapusi bencinya yang tersisa

Pada laut, pada ombak, pada angin yang tak mampu melarutkan sesaknya

Kukutipi remah cinta manusia yang masih punya rasa sesama

Menghangatkan rindu melelehkan bencinya


Lhokseumawe, 30 Maret 2022

Posting Komentar