Lampu Jalan Pendengar Ocehan Rindu - Karya: Ryzzz. (Peserta LCP 10)
Lampu Jalan Pendengar Ocehan Rindu
Karya: Ryzzz.
Hei lampu jalan! Kemarilah, dengar ocehan rindu cerita malam. Cerita
tentang rumah malang. Jangan bawa hujan, karena aromanya pemicu
kesedihan.
Lihatlah rumah yang termenung itu, rumah yang isinya ada ratu, rumah
yang kedua pangerannya berjibaku dengan alur rindu, berkoalisi dengan
senyum agar tak ada yang tahu.
Mereka meraung diam, sakit berbuih menyesak buas. Perihnya bermuara
kepada jiwa yang lemah. Raut wajah buatan, seolah tak terjadi apa-apa.
Keempat bola mata membesar ketika melihat raja dan ratunya tak satu
tujuan.Penjahat merah merasuki, berpidato layaknya gonggongan anjing
yang tak berguna.
Mereka percaya, tak akan bisa keluar dari penjara rasa rindu dan
kecewa. Hanya berbagi ocehan pada malam yang bintangnya mulai
kedinginan. Berharap bintang itu turun untuk mengambil selimut
rajutan. Kemudian mereka melakukan rayuan kepada Tuhan.
Biaskan alur, pertemukan kembali para petinggi rumah. Rindu akan
suasana nyala lilin di atas meja makan bersama. Suasana di wahana
dengan tawa, atau candaan malam di depan acara televisi dambaan.
Tak ada lagi gunanya. Ratu itu sudah berpindah pada istana dengan raja
yang baru. Berdiam di balik kastil dengan dua pangeranya yang
wajahnya ditutup dengan topeng menipu. Terperangkat dengan alur
maju, hanya bisa menonton siaran masa lalu di dalam angan kalbu
ketika rindu.
Medan, 15 Maret 2022
1 komentar