LIRIH RINDU MEMBISIKI RESAH HATI - Oleh Aris Puji Santoso (Peserta LCP 10)
LIRIH RINDU MEMBISIKI RESAH HATI
Oleh Aris Puji Santoso
Kenali aku wahai hatimu,
Kaki berlarian mengukuri pematang sawah mengikuti liuk benang layangan
hendak kehilangan arah.
Tangan bergetar dan resah mengencang. Jangan biarkannya putus!
Takutku pada kenangan menyodorkan pahit untuk kesekian.
Ingatku, awalan kita berjumpa, tali rasa cepat bersimpul, tanpa melalui obralan janji.
Berselimut senyap, secelah waktu memaksa hubungan ini berjarak dan tubuhmu hilang tanpa
mampu kutahan.
Setakkuasanya efek perpisahan, menyembulkan gunung rindu dari dasar samudera
dengan puncaknya menerawang keberadaaanmu nun di sana.
Semoga ketika melihat dari kejauhan, engkau dapat merasakan golak rindu yang merambat.
Rinduku membumbung langit. Demi bersaksi dari waktu ke waktu!
Wahai hatimu, tak henti aku berbisik lirih menyertakan untaian butiran doa
Bisaku hanya! Mengibarkan bendera putih untuk mendamai-i luka kala sunyi berselimut malam
berulang kali menghampiri
atau berkah doa kupanjatkan membawa lirih rindu membisiki getar hati sampailah kealamat-Nya
Menguatkan batin bahwa tanpa batas kesabaran, kapanpun itu aku tetap menunggu. Yang tentu
saat dirimu datang rinduku sudah menjadi beranak pinang!
(Ifargunung-Sentani, Maret 2022)
BIONARASI PENULIS
Halo, perkenalkan nama saya Aris Puji Santoso, S.Sos., M.I.P. lulusan Universitas Diponegoro dan Universitas Jenderal Ahmad Yani
Lahir di Ngawi, memegang sebuah motto “Kepak Sayap Kasih Sayang” memendam impian dan cita-cita menjadi penulis terkenal.
Saat ini tinggal di Ifargunung-Sentani Jayapura, memiliki email arispujisantoso1102@gmail.com juga memiliki whatsap yaitu 081353192282 lebih mendekatkan komunikasi bisa menghubungi di @aditiya_kaendra (Instagram), email (arispujisantoso1102@gmail.com) dan No. Kontak WA 081353192282.
Posting Komentar