Membaca Ruang Rabumu - Oleh : Inez Syawalytrie F (Peserta LCP 10)
Membaca Ruang Rabumu
Oleh : Inez Syawalytrie F
Nalarku mencebur ke dalam asbak kosong,
Kata-kata manis dan sirine kota terus bergetar
Jadi bakau. Jadi hutan. Jadi hari Rabu yang telanjang basah
Agar manismu lenyap, ada bab-bab miang serta janturan tentang ; anak rantau
Bila jarak melabuhkanmu pada bangunan kampa dan telah menelan jalan untuk rahim rindu
Diantara gemetar pada lutut serta geletar pada bunyi gigitan bibir
"Kapan rimba mengilhami Rabu kami yang setia?"
Seperti mendiami semua jasad mati gaya yang terkapar dalam rentang jiwa-jiwa berhala
Guratan blokade pada sejumput tanah tabah tak mungkin salah,
Selain rinai tentang genang masa-masa dimana jalan raya masih setenang Pangandaran
Hingga kini menjadi lautan yang lepas
Kendati kita bertanya kemana arah pulang untuk segala tujuan terjal? Ke utara, timur, selatan
atau kepada bibir nguraimu yang asin?
Seusai membawa sejumlah syarat untuk menanak rindu, kali ini Tuan mesti kabulkan pinta
tembok kamar ini
Sekali lagi. Kembalilah! Jangan pernah letakkan kenang di bantal saya, acap kali ingin tidur
mereka mengingatmu dan sungguh itu benalu bagiku.
Malang, 10 Maret 2022
Tentang Penulis
Halo perkenalkan nama saya Inez Syawalytrie F, duduk di bangku SMA kelas 10 dan berdomisili di Malang. Menjadikan menulis sebagai sarana pengekspresian diri di tengah rutinitas yang menjemukan. Aktif menulis di media dan karyaku banyak dimuat di buku antologi Nasional maupun di media online. Surel : inezsyawal3@gmail.com
Posting Komentar