SANG PUAN YANG MENDAHAGA RENGKUH PURNAMA - Oleh : Ragil Sri Wahyuningsih (Peserta LCP 10)

Daftar Isi

 SANG PUAN YANG MENDAHAGA RENGKUH PURNAMA

Oleh : Ragil Sri Wahyuningsih


Dalam bait-bait sunyi, terselip untaian rasa yang lengkara dimengerti sang semesta malam

Tentang betapa arogannya nabastala mengundang payoda hitam yang mencekam

Dan mengguyur mayapada sang puan dengan hujan kerinduan dengan teramat kejam

Kini bergetar daksa sang puan menggigil sebab hangat pendar purnamanya telah temaram


Dalam ruang kosong, sang puan meringkuk pilu meratapi jentaka asmara

Meringis pedih sangkala rasa dalam afeksi kian membuncah lara

Seakan sungguh lengkara sang purnama ‘kan hadir menjelma sira

Dan merengkuh daksanya dalam hangat cinta yang membara


Oh… Arogan nian wahai sang nabastala

Mengacuhkan sang puan yang mendahaga rengkuh purnamanya

Membiarkan rimpuh atmanya yang memintal seonggok rasa

Dan tertatih dalam derap langkah yang tiada berhujung harsa


Dalam bait-bait sunyi, sang puan melantangkan seribu asa pada nabastala

Seolah menyiratkan betapa sang puan teramat mendahaga

Selaksa semoga kian terluluhkan arogansinya

Dan membiarkan sang puan melebur dalam rengkuh purnamanya


Mojokerto, 15 Maret 2022



Biodata Penulis :

Ragil Sri Wahyuningsih, gadis yang akrab dipanggil Ningsih ini lahir di Mojokerto tepatnya 19 tahun yang lalu pada bulan Februari. Dia adalah seorang mahasiswi di Universitas Islam Majapahit yang memiliki hobi menulis sejak duduk di bangku SMA. Jika kalian ingin lebih kenal dekat dengannya, hubungi melalui instagramnya @ragiilsw.

1 komentar

Unknown 18/03/22, 05.50 Hapus
Dehidrasi air memang tak seberat mendahaga akan cinta dan kasih, mantab kakak👍👍👍