Jantur Kapang* - Andrey Eka Putra (Peserta LCP 10)
Jantur Kapang*
Andrey Eka Putra.
Tak ada lagi yang bisa kita kenali dan kenakan, di sana ada tubuh telah terbujur kaku,
kulitnya layu-kalabendu; di sana juga ada asmaraloka sedang diseduh malu-malu sementara
kau melihat gaharu dari bajangratu yang menyidu aroma sembilu.
Percakapan membeku serupa salju,
suam-laksmi-tawa sepakat meranggasmu satu-satu.
Rindu tak mengenal usia, apalagi kasta. Ia menyakitkan ketika orang-orang menimpali
kenangan dengan alunan tembang. Ia pilu ketika narasi liang sedang dikayuh. Ia
menghiburmu ketika bengkalai memoria memberi puadai sebelum ambu kian usai. Tapi
rindu, ‘kan menghilang tanpa tuan saat kau tak tahu bagaimana mengeja rasa yang tertahan.
Maka, nyatakanlah rindumu sebelum ia membanjiri karsa dan meninggalkan bekas separuh
bulan di bawah mata. Kau palingkan wajah ke langit, sebagai tugur di kala bertemu terasa
sempit. Kau menimang kidung panjang, saat kemarin teringat perihal diksi di atas lembar
daun pisang. Kau kirimkan pesan bernada harsa, saat terdampar dalam denyar kosmopolitan
yang tak memantulkan apa-apa selain kesibukan.
Secawan rindu kau pesan bersama robusta yang barangkali memberi penyesalan. Sementara
waktu kian terurai, adhi-adhi sepi ikut bermetrum halai-balai, kita paham bahwa tak ada yang
kekal termasuk rindu. Rindu hanyalah batas keinginan yang terbesit, menerbangkan kau
untuk menghargai momen sendu melalui endapan perasaan yang tak sanggup dilampiaskan.
*Berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya cerita tentang rindu.
Batam, 03 April 2022
32 تعليقًا
SEMOGA INI JUGA ADA HILALNYA AAMIIN
Deep soale but minus di diksi yang melambai-lambai
Our favorite film ever!!!!!
meraih bintang
bersama semestaaaaaaaaa
amanat dapat
diksi dapat dan ga lebay
ceritanya bisa diterima khalayak umum
ejaannya bagus
mana terkejar ini :(
Pasti juara ini, yang buat langganan juara soalnya
Manusia paling puitis,hehe