Mau Ikut Lomba Menulis Gratis? Daftar Sekarang!

MERINDU RAMADHAN BERSAMAMU - Oleh : Septiyana Natalia (Peserta LCP 10)

Admin

MERINDU RAMADHAN BERSAMAMU

Oleh : Septiyana Natalia


Perempuan senja itu menunggu kabar dari angin

Namun tak ada


Selain selimut malam

membenamkan tangisnya


Saat bulan purnama berkelebat

Didalam bening matanya, ia bertutur

Tentang ayah yang begitu perkasa

Ayah adalah pejuang subuh

Yang membawa pelangi ditubuhnya ketika senja


Kini…angin telah membawa kapal yang ditumpangi ayah

ke sebuah dermaga tak bernama

“ Ibu menunggumu dengan rindu tak bertepi ayah”

Ramadhan ini terasa hampa tanpamu

Azan subuh yang bertalu-talu menyambut suka cita berbuka puasa

Suara merdu lantunan ayat sucimu yang terdengar disepertiga malam

Melengkapi suasana sahur subuh kita yang selalu hikmat oleh petuah kehidupan


Angin yang membawa pesan senja tlah pergi lagi

Meninggalkan janji yang tak mungkin ditepati

“ Apakah engkau masih akan menunggu ayah,bu ? “

Kali ini aku bergumam sendiri

Tiba-tiba mataku berbuih seperti ombak yang pecah dilautan

Saat perempuan senja yang ku panggil ibu bersimpuh dipusara ayah

Kini Ingatannya telah kembali ketika ramadhan lalu ayah pergi untuk selama-lamanya

: dan mulai saat itu setiap hari adalah ramadhan tak bertepi baginya, kami merindu ramadhan

bersamamu ayah.


Takbir dan Senja di Lampung, mei 2021

Posting Komentar

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.