RIUH NELANGSA - Oleh: Muhammad Agung Satria (Peserta LCP 10)

RIUH NELANGSA

Oleh: Muhammad Agung Satria


Riuh angin di luar

Memaksaku untuk mengingat hal itu

Nostalgiaku seakan berimajinasi dengan rona wajahnya

Paras yang kala itu, memaksa pelupuk mata untuk meneteskan air

Hingga hayatku remuk dalam pahitnya kenyataan nasib

Kucoba bangun dari nelangsa yang melilitku

Lilitan yang membuat batin tak mampu menahannya

Namun, ilusi itu kadang datang menyayat dalam gulita

Mengintai arwahku yang sedang merasakan nirwananya

Redupnya nebula akan bersamaku dalam penantian

Kerinduan tak lagi bisa kusalahkan

Suara ringisan menjadi tinta dalam sebuah pena

Menantikan, pertemuan itu menjadi notesnya

Menjadikan penantianmu alur dari narasiku


Luwu, 31 Maret 2022

3 komentar untuk "RIUH NELANGSA - Oleh: Muhammad Agung Satria (Peserta LCP 10)"

Syahril Alvi 10/04/22, 08.25 Hapus Komentar
Santri berbakat nih. Sudah bisa mengalahkan karyaku. Terus berkarya ya! Ma'annajah! 💙
Unknown 10/04/22, 08.50 Hapus Komentar
Ma'an najah
FR 10/04/22, 21.01 Hapus Komentar
Luar biasa 👍

Jgn berhenti berkarya santri keren!