Muhammad Yudha Romansyah Putra
Kepergiannya yang membuatku meneteskan air mata
"Angin bawa aku kemana bekerja arah semilirmu,
Agar aku tahu bertapa sulit mencari sosok yang kuat dan tangguh seperti dia.
Langit sambar aku dengan gemuruh petir amarahmu,
Agar aku tahu bertapa sulit mendapatkan sosok yang sehebat dan sepejuang seperti dia.
Awan jatuhkan aku seribu buah anak panah rerintikan hujanmu,
Agar aku tahu bertapa sakit merelakan sosok yang setulus hati dan cintanya seperti dia.
Ombak tenggelamkan aku dengan kerasnya hempasan dari gelombang lautmu,
Agar aku tahu bertapa perih melepas genggaman tangan seerat tanganku digenggam olehnya.
Lalu bumi benamkan aku dengan kaki tanahmu membenamkan raga yang bernyawa,
Agar aku tahu bertapa sering air matanya jatuh dari pipi setiap kali ia memanjatkan doa.
Dan aku rindu senyumnya yang tak lagi tampak oleh kedua mataku,
Bahkan bodohnya aku tak mampu membuat ia bahagia sebelum nafasnya telah direnggut oleh sang waktu."
Padang Pariaman, 12 Mei 2022