NANDA HESTIANA DELIANI
KEHIDUPAN
Kita tak pernah tahu
akan berhenti melangkah
di angka berapa,
Belum selesai
Aku merapal mantra,
Keheningan memeluk diriku dengan erat.
Dalam diam,
Sebuah kekosongan
Menjadi teman yang setia
Untuk semua bahaya yang aku hadirkan.
Melalui dua netra,
rasa, maupun karsa.
Harum kamar menyeruak
Dan cepat-cepat
Kesadaran memberontak
Menghela nafas,
dalam-dalam.
Keadaan dengan bola mata menahan banjir
Dari dalam dada hingga keujung bibir.
Aku lahir kembali
Sebagai puisi yang tak pernah selesai.
Aku berjalan lagi,
Memikul kecewa menuju pelabuhan tanda tanya.
Jakarta, 19 Mei 2022