Sri Mulyati
Bunda Elok
Pada saat duduk sang elok
Mata menyipit guna berjatmika
Lentik jari memegang gawai
Sayang manis senyumnya sirna
Bunda tergugu pada senja
Elok bergeming pada dunia
Rayu-rayu hanya berlalu
Sebab elok tuli dan juga bisu
Meniti detik yang berputar
Bunda enggan kedip barang sebentar
“Duh, putriku. Malang nasib muda diirimu.”
Bunda merintih sayang hampa
Pudar.
Elok cemberut tanda tak suka
Jingga menggantung di langit barat
Tak gentar gawai yang terlempar
Sang elok menangis, terus menangis
“Buk, daku rindu dekap dirimu.”
Bunda merintih dalam remang
Daksanya hilang dalam bayang
Mati sudah ia tapaki
Sekarang pergi ia pada Illahi
Kendal, 20 Mei 2022