Tio Minar Panjaitan
Terimakasih Ayah
"Dari rahim seorang wanita yang tegar,aku dilahirkan..
Dari seorang pria yang kuat,aku di didik
Ayah yang pertama sekali aku kenal,sejak aku ada di Dunia yang telah memberikan ku kasih sayang dan cinta yang sesungguhnya..
Ayah..
Ayah yang menemani diriku setiap hari
Ayah yang menemani masa pertumbuhan ku
Untuk tumbuh menjadi besar dan mengajariku
Agar bisa menjadi wanita yang kuat seperti dirimu..
Ayah..
Engkau mengajariku tentang nilai - nilai kebaikan..
Engkau yang menunjukkan padaku tentang arti cinta yang sesungguhnya
Menjelaskan makna kehidupan, mendidik ku dengan penuh kasih sayang..
Ayah..
Orang yang selalu tersenyum ketika aku ingin jauh darimu
Ketika aku salah,tak pernah meluapkan segala amarahnya
Dan,ketika aku salah ayah bahkan tak pernah marah..
Panas terik matahari,ayah rela bekerja untuk ku..
Bahkan,tak peduli dengan lebatnya hujan deras yang menimpahmu ayah tetap kuat untuk bekerja.
Bagaimanapun cuaca yang akan ayah hadapi diluar sana,ayah tak peduli,bahkan rela membanting tulang hanya untuk putrinya..
Kulihat,saat ayah terbaring tidur..
Saat itu aku melihat sosok seorang yang kuat tanpa topeng.
Kunampak di sosokmu. Begitu lelah,rapuh,dan rambut yang mulai memutih.
Tahukah kau ayah??
Ingin rasanya aku menangis,tak tahan melihat semua pengorbanan mu untukku..
Ya Tuhan..
Berapa berdosanya aku terhadap Ayahku
Aku tak menyadari selama ini aku tak pernah untuk menghargai setiap pengorbanan yang dia lakukan untukku.
Setiap hari aku memarahinya,bahkan pernah tanpa alasan..
Setiap hari aku meminta ini dan itu,bahkan terkadang yang tak perlu untuk aku minta aku minta juga padanya..
Setiap hari aku membohonginya hanya untuk kepentingan semata demi mencapai kesenangan Duniaku sendiri.
Tapi..
Apa balasan atas perbuatanku terhadapnya?
Dia tetap sabar,ikhlas menghadapi.
Bahkan,dia mendidikku menjadi anak yang baik dan berguna nantinya..
Ayah..
Tubuhmu semakin menua,kulitmu yang mulai keriput,rambut yang kini juga sudah mulai memutih,tubuh yang kuat kini mulai melemah
Tuhan..
Aku mohon padaMu panjangkanlah sosok pejuang hebatku
Berikanlah setiap kemudahan di hidupnya
Tak kuat jika diri ini ketika esok jika melihat dirinya terbaring tanpa nafas didepanku..
Ya Tuhan..
Jauhkanlah ayahku dari segala sakit.
Aku sungguh mencintai sosok itu.
Ayah...
Maafkan puterimu belum bisa menjadi anak baik
Belum bisa menjadi sosok seperti yang Ayah harapkan.
Ayah..
Cinta dan segala kasih sayangmu takkan mampu tergantikan oleh Orang lain
Semua yang Ayah berikan, takkan mampu diriku untuk melupakannya..
Walaupun aku pernah untuk tidak menghargainya,bahkan terus bersungut-sungut dan terus merasakan kekurangan..
Ayah...
Hari ini, Esok atau Nanti,bahkan hingga akhir hayatku tiba,aku akan terus menerus mencintaimu Ayah..
Terimakasih untuk semua cinta dan segala Kasih sayangmu..
Dari puterimu tercinta.
I love you"
Tapanuli Utara,9 Mei 2022