Yulianti Muntu
Bukan Perlombaan
Aku menang teriakmu keras!
Sedang air mataku tergenang lukaku meranggas
Karsa merasuk sukma memekikkan lara yang mengusik
Teriakku tak bersuara sedang air mata juga rintik-rintik air langit mewakilkan kekecewaanku padamu.
Kau menang teriakku tegas!
Luka yang kau goreskan tidak membuatku kehabisan darah, namun aku kehilangan separuh semangatku, juga separuh kepercayaanku akan cinta.
Aku kalah, bukan karena kita sedang berlomba
Aku kalah oleh intuisiku bahwa kau adalah sosok yang begitu aku inginkan sedang aku adalah sosok yang begitu ingin kau tepiskan.
Ku tuliskan beberapa syair untuk sang maha membolak-balikkan hati, agar kiranya tidak lagi ada asa ataupun karsa yang menyetubuhiku, karena tentangnya aku ingin selesai.
Makassar, 17 Mei 2022