Fitriani Jamaluddin
Jeda
Puan
Bukankah waktu pertemuan kita sebatas mengisi waktu luang?
Seperti hadirnya renjana sebelum gelap
Seperti daun pada dahan yang gugur oleh desir angin
Dan kita yang dipertemukan sebelum kembali menjadi asing
Aku tak peduli meski sajak telah berubah menjadi tangis
Tetap kutuliskan namamu dalam larik-larik puisi tanpa rima
Sebab aku tak ingin lagi merayu Tuhan untuk menuliskan ayat-ayat tentang kita
Puan
Berhentilah melangitkan doa-doa untuk meneror Tuhan
Sebab Dia tak benar-benar menuliskan takdir cinta perihal kita
Kau dan aku hanya permainan garis nasib yang digilas sebuah harapan
Puan
Kembalilah pada malam yang menanti pelukan
Nikmati tidurmu diantara dentuman petir yang menggelegar
Sebab kita hanya jeda, berlalu dan tak perlu dikenang
18 Juni 2022