Mohamad Syahrul Barhun
Indah
Indah, aku kirim sepucuk surat berisi mentari
Kisah terang yang aku tulis sebagai rasa rindu yang remuk
Mentari yang indah, seperti helai rambutmu yang jatuh ke bahuku
Hangat mentari itu, kau akan rasakan jika kau membuka amplop itu,
yang berisi pinar-pinar berwarna jingga,
yang kemarin baru aku kirim lewat pos
Indah, yang masih terjaga oleh diam,
aku harap setelah kau membuka amplop itu
Mentari itu tidak serta merta tenggelam ke arah timur hatimu
Benar-benar kenangan itu membuat aku ingin segera berlabuh
Baiknya kau jaga, sebuah mentari
yang telah aku tulis, bertinta peristiwa-peristiwa
Cukup rasakan hangatnya, jangan berlebihan, mungkin hatimu akan terbakar
Mohon diterima surat itu,
karena aku hampir mati menuliskan mentari itu untukmu
Makassar, 23 Juni 2022