Mohamad Syahrul Barhun - Wabah dan Ibadah (LCP 12)

Table of Contents

Mohamad Syahrul Barhun
Wabah dan Ibadah

Gemuruh kota lenyap oleh sayup mimpi, pertiwi bernapas cita dari bestariku yang berhembus dari jendela harapan, walau wabah membawa jiwa berkasih ke pangkuan-Nya
aku akan tetap memasang berahi yang tajam, membakar nasib-nasib yang berterbangan, melukis warna-warna, agar bunga merdeka kembali berani
yang harus dikejar adalah adikarya yang menutup pintu Adam, agar bumi tak mengutukku menjadi insan yang padam
Akan ku jadikan sajak sebagai Tuhanku, berdoa pada pangkuan kata-kata, berzikir pada ayat-ayat syairnya, dan menjadi syafaat dari mahsyar tak bermakna
Ku lakukan itu di dalam sajadahku, tak peduli langit menurunkan petaka yang menghujam adiwarna dunia
Ku kan terus berkata-kata, melukis warna-warna, menyulam ombak menjadi rintik-rintik hujan yang mendinginkan sekujur tubuh jiwa-jiwa yang masygul
Wahai Tuhanku, kenapa dunia merana dan merintih kesakitan?
Wahai Tuhanku, bilaslah pohon-pohon wabah ini dengan firman dan rimamu yang maha indah
Agar mereka tumbuh dan membuka pintu, sambil menjulang setinggi-tingginya hakikat kehidupan

Makassar, 25 Juni 2022

إرسال تعليق