Musfirah HR
Menyambut Jeda
Hiruk pikuk dunia telah membawaku pergi menjauh
Dari damainya ruang suci nan nyaman di relung hati
Kusimpan segala harapan agar menemani keriuhan yang sejatinya sunyi
Kesempatan menikmati sisa waktu tak kutemukan lagi
Kapan aku bisa menutup mata untuk sejenak?
Beristirahat dari penatnya mendamaikan konspirasi
Hidup tak lagi memberikan kehangatan untuk duduk bersantai
Seolah sedetik waktu yang lengang dapat memenggal satu dekade keberhasilan dunia
Tuntut saja jika seandainya aku memilih menepi
Sebab kini kusadari, bahwa aku butuh jeda
Peranku telah usai pada babak penyisihan di detik akhir
Seharusnya aku sudah melambai pada cahaya jingga di senja hari
Namun, mengapa jeda ini tak kunjung menghampiri?
Sungguh terasa begitu pilu
Ketika menyambut jeda hanya sebatas angan
Wajahku mengebas akibat dihantui rasa lelah
Mataku berkerut menghitam dan tak indah lagi dipandang
Sampai kapan aku harus tenggelam dalam lautan garam?
Tak adakah jeda untukku yang terlanjur menyambutnya?