Durrotun adila
Dadakan Han
Han,coba katakan
Adakah yang lebih indah
Dari sebuah pertemanan tanpa perasaan?
Agar semua yang tumbuh dan berkembang
Tak mekar diwaktu yang tak seimbang
Han, adakah yang keliru
Dari sepucuk kedekatan yang sendu?
Tatkala jauh menghampiri sebagai teman
Dan tatkala teman bukan lagi sekedar hubungan
Han, adakah yang lebih diketahui rembulan malam
Selain senyap gulita yang kelam?
Ketika bisu menyusup kedalam lorong-lorong
Malam yang kedinginan diguyur hujan
Han, pahamilah sesajak puisi ini
Sebagaimana kau pahami berbait-bait kalimat penuh arti
Yang termaktub dalam banyak kisah penulis buku yang indah
Yang sebab karyanya pulalah kata-kata kita menyala
Menyusuri setiap jengkal perjalanan menuju tanah rantau Madura
Han, mungkinkah tersebab dirimu
Rasa ini tumbuh dan berjibaku
Ntahlah, sungguh ku tak tau
Sungguh semua masih kelabu
Satu yang mungkin ku ingat
Disetiap perjalanan pulang, pergi dan kembali,
Wujudmu akan hadir dalam bayang nostalgia
Namamu mungkin tergumam pelan dalam eja kata
Sebab waktu dan detik yang ada
Adalah seperti menapaktilasi kebersamaan
Yang tercipta dari sebuah ketidaksengajaan
Han, ku harap kau paham
Bahwa pertemanan insan demikian
Nyatanya takkan sesederhana sebagaimana yang dipandang mata
Sebab kisah seperti ini,
Bahkan sudah termaktub banyak teori dan bukti
Dari pakar ahli dari seluruh ahli pakar hati.
Posting Komentar untuk "Durrotun adila - Dadakan Han (LCP 12)"