First Syaloom Anastasya Hutasoit
Perjalanan di Luar Pagar
Berjalan menuju tujuan
Tak semudah angkat kaki lalu jalan
Ku harus angkat kemalasan
Dan menyimpannya di keranjang penundaan.
Aku juga harus memperhatikan dimana aku sekarang
Berjaga-jaga kalau keluar lintasan
Dan berhati-hati terdistraksi oleh orang lewat
atau karena tangkai bunga menawan atau pohon menjulang
Aku juga perlu mengawasi waktu
Supaya tak kuhabiskan di perjalanan
Agar sempat melonggarkan penat
Atau sekadar melihat biru langit
Bila aku tak kunjung sampai
Aku tak langsung tersesat.
Bila kuingin kabur saja
Arahku malah menghilang bersama angan
Bila kupilih tujuan baru
Aku menakar, hendak memutar atau maju.
Pada akhirnya, yang sampai bukan aku yang sama
Yang sampai adalah aku yang diubah oleh langkah
Aku yang bosan dengan aspal, lelah dengan kerikil.
Bersama peluh yang setia menemani dibalik tangis
Aku berharap bahagia
Aku angankan hidup yang berwarna.
Entah benar adanya
Yang penting aku berjalan keluar dari pagar
Samarinda, 29 Juni 2022