FITRIA NOVIANTO
KEDATANGANMU
Dia datang begitu saja tanpa suara
Hanya bergumam tentang letih yang bebal menyelinap di dadanya
Kini tak ada lagi jarak kuberdiri karena kau begitu rakusnya memelukku tanpa sempat kutahu maknanya
Rasanya rindu yang menenggelamkanmu tumpah ruah membaluri seluruh jasadku
Tangispun pecah membabi buta
Sejenak kita larut dalam kebingungan
Pelukmu masih erat enggan kau lepaskan
Waktupun bergerak menghampiri sunyi
Isak tangispun mereda seiring perlahan kau lepas pelukanmu
"Selamat pagi." ucapmu lirih terbata kepadaku
Aku tak menjawab apapun
Bagiku sesungging senyum itu sudah membalas sapamu hari ini
Pagi sedang berkabut mendung
Wajahnya keruh tertunduk menyapu cakrawala
Kedatanganmu kali ini untuk bercerita tentang gerimis yang terluka
Kini kau berdiri tepat di depanku
Kau genggam syimponi rindu yang tak terucap namun bisa kuraba
"Selamat datang wahai matahari." bisikku lembut di telingamu
Halau seluruh mendung yang sedang bunting ribuan gerimis
Biaskan sinarmu agar pelangi menurunkan tujuh bidadarinya lagi
Malang, 3 Juli 3022