Bagus Ariyal Fajar
Dambaan Di Atma
Sepucuk surat berisi bait-bait padika
Dirangkaikan dengan sengaja tanpa nama
Saban hari, saban waktu sedari mengenalmu
Mulailah melafazkan pinta pada Tuhan
Seorang yang membuatku dewana tak karuan
Duhai sang muqollibal qulub
Hamba menadahkan tangan mengajukan doa
Ia adalah dambaan di atma
Tentu,
Sang nakhoda Tengah berkelana
Tentu,
Engkau yang mengatur arah anginnya
Ke mana pilau ini berlabuh
Aku harap padanya dambaan di atma.
Medan 12 Agustus 2022