Khumairotum Mar'atur Rizqiyah
Mengejar, Terhantam
Riuh tepuk tangan bentala Indonesia
Gelombang suara menembus kaca dirgantara
Memecah kesunyian alam jiwa
Merah putih bergelebar tertiup sirkulasi udara
Menerangkan perihal perih perjuangan
Duka ketika berlangsung tragedi penjajahan
Tersembur darah segar yang diabaikan
Hari ini
Aku sendiri ingin merdeka
Dari eratnya belenggu rasa takut
Yang mengurungku di antara besi-besi kekacauan
Menjerat seluruh daksa dengan peluh bercucuran
Sekarang
Aku sendiri butuh kebebasan
Dari kukuhnya tiang kebingungan
Yang menjepit tubuh hingga tersisa diam
Mendekap keheningan atma tanpa amarah
Bumi, 2 Agustus 2022