Mario Rizaldi
Adorasi negeriku
Masa kelam telah kita runtuh kan
Tumpahan darah tak terelakan
Sayut-sayut pengorbanan, Adorasi perjuangan.
Tak terhitung, mayat berhamburan, Darah bercecer disepanjang jalan
Jerit tangis mengiringi kepedihan, Mengharap segera bebas dari jajahan.
Pandang dingin cita, meski tak mudah yang dikira
Waktu terus beranjak dalam diamnya. Meninggalkan jejak
Menampakan raksa penuh juang.
Kita adalah berpuluh juta. Bertahan hidup dalam kepedihan
Dan bertanya-tanya, apakah ini namanya kenyamanan?
Apakah ini namanya kemerdekaan?
Dengan perkasa, pendahulu mengibarkan panji adorasi.
Menyusun teks proklamasi, mengumandangkan kalimat kemerdekaan sejati.
Kita tinggal mengecap manis buahnya saja, hasil pertumpahan darah.
Hargai, dan junjung tinggi negeri ini.
Mereka berkorban tanpa rasa letih, menghiraukan segala kemungkinan.
Dibenak mereka hanya satu…. Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Cirebon, 9 Agustus 2022