Zanida Zulfana Kusnasari
Sebilang Jengkal Tanah
cahaya purnama senantiasa bingar oleh erangan panjang
tak goyah membidik arah angin pada riak yang memahat senyap
bertingkah gagah di tengah percik api tenung dan kilau karang
gigih buktikan tak pernah sungkur meski jajah mengatur
ia menabur kembang persembahan di halaman penuh raga terkapar
hingga membawanya kukuh merangkak menuju lahan pembelaan
meski upayanya teriring oleh aroma darah terpintal
–dalam todongan bedil sekelompok berjas gelap penuh kerakusan
tetiba saatnya raga terpaksa meninggalkan tubuh kekarnya
secarik kertas berhasil dikumandangkan di barisan teruna jua pemuka
bendera pada akhirnya percaya diri ditegakkan pada kokohnya tiang
“merdeka, merdeka, ini harga mati kita!”
Surakarta, 9 Agustus 2022