Kegagalan
Yang Telah Habis
Muhammad.
An-Nashrullah K. Samma
Di suatu pagi Arya yang baru saja selesai sarapan
dengan sebuah roti dan segelas susu duduk di depan tv sambil menonton sebuah
berita. DItengah-tengah keseriusannya dalam menonton berita tiba-tiba notifikasi
HP miliknya terus berbunyi hingga membuatnya sedikit kaget. Dengan rasa
penasaran yang sangat tinggi Arya pun membuka HP miliknya dan melihat sebuah
chat dari temannya yang mengirimkan sebuah file pengumuman kelulusan. Tangan
Arya sontak gemetar membuka file tersebut sembari terus berdoa dalam hati.
“Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah aku lulus
perjuangan ku selama 3 tahun ini terbayarkan”, teriak Arya.
Orang tua arya
yang saat itu berada di kamar serentak berlari keluar kamar menuju ke ruang
keluarga dengan rasa penasaran sebab teriakan anaknya.
“Kamu kenapa Arya ayah dan ibu mendengarmu teriak
sangat keras hingga suaramu masuk kedalam kamar”, Ujar Ayah Arya.
“Ayah ibu, Arya lulus nama Arya ada dalam daftar
peserta yang dinyatakan lulus”, Ungkap Arya dengan mata yang berkaca-kaca
“Alhamdulillah nak, usahamu selama ini tidak sia-sia
kami bangga pada mu nak,” kata ibu sambil memeluk Arya dengan erat.
Tiga tahun yang lalu tepatnya di tahun 2019 Arya lulus
dari bangku Sekolah Menengah Atas, sama dengan anak muda lainnya di umur 18
tahun Arya juga memiliki cita-cita yang sangat tinggi untuk dapat bekerja di
pemerintahan. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas arya diterima di salah satu
Universitas ternama di daerah tempat tinggalnya melalui jalur undangan. Akan
tetapi, Arya ingin mencoba menggapai cita-citanya dengan cepat sehingga
Arya-pun memberanikan diri mengikuti seleksi Sekolah Kedinasan.
Dengan modal sebuah buku yang dia dapatkan dari
temannya Aryapun mulai mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk menghadapi
tes tahap pertama. Singkat cerita aryapun mengikuti tes tahap pertama tersebut
dengan antusias akan tetapi nasib belum berpihak pada Arya sebab nilainya belum
mencukupi untuk lanjut pada tes tahap kedua. Arya yang pertama kali mengalami
kegagalan merasa sedikit kecewa namun tetap berusaha menguatkan diri sembari
menerima kegagalan tersebut dengan ikhlas.
“Mungkin kegagalan pertama ini akan menjadi pelajaran
berharga, saya tidak boleh larut dalam kesedihan dan saya harus mencobanya lagi
di tahun depan” Ujar Arya dengan semangat yang membara.
Di tahun yang sama Arya-pun sudah menjadi mahasiswa
dan melakukan kegiatan selayaknya seorang mahasiswa belajar, mengerjakan tugas,
berorganisasi, dan menambah relasi dengan orang-orang baru. Di akhir tahun Arya
mendapat kabar bahwa pendaftaran CPNS 2019 telah di buka dan bagi lulusan SLTA
dapat mendaftar pada posisi tertentu. Mengetahui kabar tersebut Arya-pun
kembali mempersiapkan dirinya dengan baik sembari membagi waktu antara kuliah
dengan belajar untuk persiapan tes tahap pertama.
Hari tes tahap pertama pun tiba, Arya sedikit bimbang
sebab jadwal tesnya bertepatan dengan jadwal perkuliahannya namun dengan
pertimbangan yang panjang akhirnya arya memilih untuk mengikuti tes tahap
pertama tersebut. Setelah melalui ujian arya keluar ruangan dengan wajah yang
penuh kegembiraan sebab dia mendapatkan nilai tertinggi pada sesi tesnya
sehingga membuatnya bersemangat untuk menghadapi tes berikutnya.
Hari-hari terus berlalu Arya-pun mendapatkan kabar
bahwa tes tahap kedua di undur hingga akhir 2020. Arya-pun kembali berkuliah
seperti biasanya. Namun lagi-lagi di pertengahan tahun 2020 Arya kembali
mendaftar untuk mengikuti seleksi kedinasan dan berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
sembari mengingat soal-soal pada tes-tes sebelumnya. Di tahun ini merupakan
tahun yang sangat menyedihkan untuk Arya sebab setelah mengikuti tes seleksi
kedinasan 2020 Arya harus menerima kenyataan bahwa dia gagal pada tes akhir
kedinasan dan juga Arya harus gagal pada tes akhir CPNS 2019. Di tahun itu arya
betul-betul terpuruk hingga jatuh sakit selama satu minggu lamanya.
“Tahun ini betul-betul diselimuti kekecewaan bu, Arya
gagal pada setiap tes yang arya jalani Arya juga tidak mampu membahagiakan ibu
dan Ayah” Kata Arya sambil menangis di hadapan Ibunya.
“Tidak apa-apa nak Ibu dan Ayah bangga padamu, bangga
akan kegigihan yang telah kamu lakukan, apapun yang akan kamu lakukan
kedepannya Ibu dan Ayah pasti mendukungmu” Ujar ibu sambil memeluk arya.
Tepat di tahun 2021 Arya kembali mengadu nasibnya
untuk mengikuti Tes CPNS tahun 2021 di tengah-tengah kesibukannya sebagai
seorang mahasiswa semester 5. Arya dengan tekat yang sangat tinggi dengan
semangat membara mengikuti tes CPNS 2021 dengan hasil yang memuaskan pada tahap
pertama dengan menjadi peraih nilai tertinggi di Provinsinya. Pada saat tes
tahap berikutnya arya sedikit kesulitan sebab di tengah-tengah tes CPNS tahap
dua arya juga harus mengerjakan tugas final dari dosen sehingga membuat arya
kewalahan menghadapi dua tes dalam satu waktu. Namun dengan kegigihannya arya
mampu melewati semua rintangan yang ada.
Waktu demi waktu berlalu, Arya memasrahkan semua
hasilnya kepada yang maha kuasa sembari berdoa setiap harinya. Dan tetap di
hari ini di sebuah pagi setelah Arya sarapan, Arya pun mendapatkan kabar bahwa
dia dinyatakan Lulus pada seleksi CPNS tahun 2021. Pengumuman kelulusan
tersebut menjadi akhir yang membahagiakan untuk Arya dan segala lika liku
kehidupan yang dia telah lewati.
“Terimakasih ya Tuhan engkau memberiku banyak
rintangan dan pengalaman hidup hingga akhirnya memberiku sebuah kebahagian yang
sangat-sangat luar biasa” Ungkap Arya setalah melihat pengumuman kelulusannya.
Posting Komentar untuk "Kegagalan yang Telah Habis - Muhammad. An-Nashrullah K. Samma (LCPC 14 Cerpen)"