Mau Ikut Lomba Menulis Gratis? Daftar Sekarang!

Sebuah Mimpi yang Mengajarkanku Pentingnya Bertanya - I Komang Indra Pastika (LCPC 14 Cerpen)

Admin

 


Sebuah Mimpi yang Mengajarkanku Pentingnya Bertanya

Nama Penulis : I Komang Indra Pastika


Di tengah kota yang penuh dengan hiruk-pikuk kehidupan, aku sedang berkelana ke berbagai tempat untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang hingga kini belum aku temukan jawabannya, yakni “mengapa aku hidup di dunia ini?”. Pertanyaan tersebut terus menggiring ku pada penelusuran berbagai dialog dengan orang-orang disekitar yang dapat aku temui, mempertanyakan tentang aktivitas-aktivitas yang biasanya mereka lakukan, dan tentu jawaban mereka semua beragam. Ada yang menjawab bahwa hidupnya dihabiskan hanya untuk berfoya-foya, santai rebahan di kasur yang empuk dengan kekuatan tarikan gravitasi super seperti lubang hitam, ada juga kesehariannya yang penuh dengan kesibukan mengerjakan berbagai tugas dalam hidupnya, tetapi ada juga kesehariannya tidak menentu.

Menanggapi kegiatan orang-orang urban yang beraneka dengan berbagai penilaian, aku berpikir akan diri sendiri, sebenarnya apa yang aku lakukan selama ini sudah tepat kearah kodrat menjadi manusia. Pertanyaan diawal tadi masih berputar-putar belum sampai melewati garis akhir keterjawaban pertanyaan itu, masih muncul permasalahan baru yang sama peliknya. Aku memutuskan untuk rehat sejenak dan pergi membeli sebuah es krim, di sebuah minimarket aku mencarinya. Lalu tidak sengaja aku melihat seorang bocah yang menangis dengan kencang ingin dibelikan sebuah mainan tetapi tidak disanggupi oleh orang tuanya karena hanya menghabis-habiskan uang. Melihat hal itu aku mengurungkan niat untuk membeli es krim, dan bertanya lagi “bagaimana jika aku saja yang membelikannya mainan, toh harganya murah” tetapi dalam pikiran aku menjawab “aku bukan kerabatnya maupun kenelannya, jangan terlibat urusan pribadi seseorang, lagipula aku tidak tahu bagaimana latar belakang kehidupan rumah tangganya, bisa saja tindakan orang tuanya itu benar, jika dituruti apa kemauannya terus-menerus bisa saja dia menjadi anak yang manja.” Aku memutuskan untuk duduk saja, termenung akan suatau gejala diri yang terus mengajukan sebuah pertanyaan-pertanyaan terlebih pertanyaan akan hidup ini.

Betapa kagetnya aku ternyata semua itu hanyalah mimpi dari tidurku semalam. Tetapi masih sangat membekas kejadian itu, rasanya bunga tidur itu seakan-akan sebagai rujukan yang bisa aku gunakan dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan dan bagaimana seharusnya menjalani kehidupan ini yaitu dengan bertanya. Dan aku mencoba menerapkannya sekian kali setiap menjumpai berbagai bentuk fenomena, baik yang aku timbang dari berbagai aksi orang-orang disekitar dengan mempertanyakan pada diri sendiri apakah perbuatan orang itu sudah tepat serta setiap kali aku menjumpai hambatan yang harus diselesaikan dalam lingkup pekerjaan atau masalah kehidupan.

Hasilnya dengan sering bertanya, jawaban ku atas tindakan yang akan diambil tentu lebih tepat dan terkondisi secara rasional. Hal ini tentu meminimalisir setiap keselahan langkah dalam setiap mengambil keputusan. Aku beruntung mendapat gambaran mimpi seperti itu seakan sebagai potret bagian dari suatu isi pikiran yang ingin mengarahkan ku cara yang tepat untuk mengatasi berbagai rintangan dalam hidup ini, dan metode bertanya ini sangat ampuh melatih pikiranku lebih kritis.

Posting Komentar

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.