Mau Ikut Lomba Menulis Gratis? Daftar Sekarang!

Strong Move - Lussyana Anjani (LCPC 14 Cerpen)

Admin

 

 

Strong move

lussyana anjani


Raquel hidup sebatang kara,  Ayah dan Ibunya telah lama meninggal sejak dua tahun yang lalu.  Kini, Raquel duduk di bangku SMA. Raquel senang dengan pelajaran olahraga khususnya Badminton. Raquel sangat pandai bermain badminton. Tetapi, setiap dia ikut lomba badminton, di kampung - kampung pasti dia kalah. Dia selalu diremehkan oleh orang - orang di sekitar. Namun, dia tak pernah menyerah. Hingga pada suatu hari diadakan perlombaan Badminton antar sekolah.

"Assalamualaikum, adik-adik." ucap salam dari Pnitia Bandminton.

"Wa'alaikumussalam kak." ucap murid - murid dengan serentak.

"Baiklah adik-adik, di sini kami ingin mengadakan perlombaan Badminton. Nah, siapa yang pandai bermain Badminton? Ayo, daftar! Dan ini gratis loh! Nah, siapa yang mau ikut, daftarnya sama ketua kelas masing - masing ya!"

"Wahh,, akhirnya diadakan juga lomba Badminton antar sekolah! Aku harus ikut. Apalagi ini kan gratis." ucap Rame aquel dalam hati sambil tersenyum sendiri.

Pengumuman pun sudah selesai semua guru - guru dan murid-murid pun masuk ke kelas dan Raquel pun langsung ke kelas teman dekat nya yaitu Sasya.

"hai Sasya!" sapa Raquel kepada Sasya.

"Hai juga Raque."

"Sasya, kamu mau gak, ikut lomba Badminton? Ikut yuk, kamu kan pandai main Badminton. Kalau aku juga ikut."

" hmm,, yaudah deh Raquel aku juga mau ikut. Oh iya, daftarnya gak jadi sama ketua kelas ya. Tapi sama kakak osis."

"Ya udah, yuk kita daftar!"

Raquel dan Sasya pun langsung bergegas menuju ke tempat kakak-kakak osis untuk mendaftar lomba Badminton. Saat mereka selesai mendaftar, Kirana, Tiara, dan Ratu pun datang. Kemudian, Kirana menyenggol dengan kencang Raquel hingga jatuh.

"Aduhh!!" teriak Raquel kesakitan

Sasya pun membantu raquel berdiri lagi. Dan sasya pun marah kepada kirana .

"heh,kamu apa - apaan sih nyenggol - nyenggol raquel?!".ucap sasya sambil marah - marah

"upps sorry " .ucap kirana sambil tertawa mengejek.

"oh ya, btw gw dengar elu raquel sama sasya mau ngikut lomba badminton antar sekolah?. Emang elu berdua bisa?. Menurut gw ya elu berdua gak usah ngikut lomba badminton dehh. Mending mundur deh!.Yang ada nanti malu - maluin sekolah aja. "ucap kirana sambil tertawa mengejek.

" ok nanti kita liat siapa yang malu - maluin sekolah. Dan kami berdua pun gak akan pernah mundur.mungkin aku pernah gagal dalam lomba badminton. Tapi, kegagalan ini tak kan selama nya dan aku akan selalu berusaha. "ucap raquel sambil tersenyum.

"benar kata raquel.liat saja kami berdua pasti bisa mengharum kan nama sekolah ini. "ucap sasya sambil tersenyum.

Kirana pun langsung terdiam dan ia bersama dua teman nya itu langsung pergi.selang beberapa menit kemudian guru olahraga pun mengumumkan dan menguji melihat keahlian peserta yang akan mengikuti lomba badminton.saat itu raquel sedang ke kamar mandi dan sepatu nya ia letakkan di lantai. Pada saat itu kirana berada di situ dan menarukan paku payung di sepatu nya raquel. Saat raquel keluar dari kamar mandi dan memakai sepatu nya tiba - tiba. "Aaaaa!! ".sontak teriak raquel dan menangis karna telapak kaki nya yang berderah terkena paku payung. Sasya pun datang dan menyakan pada raquel siapa yang menarukan paku payung tersebut.tetapi raquel tak tau siapa yang menarukan nya.sasya pun mengobati telapak kaki nya raquel. Selang beberapa menit raquel dan sasya pun di panggil oleh guru olahraga untuk di uji skil bermain badminton .saat sasya bermain badminton, sasya tak ada kendala apa - apa. Tetapi, saat raquel bermain badminton tiba - tiba raquel terjatuh karna kaki nya yang terkena paku payung tadi berdarah.

" hahaha wuuuuu!!!. Kalau gak bisa main gak usah daftar yang ada maluin sekolah. Wuuu mundur - mundurrr!!!". Sorak kirana bersama tiara dan ratu kepada raquel.

" kirana, tiara, ratu udah jangan begitu!. "ucap kakak kelas dengan tegas

Mereka bertiga pun terdiam. Saat semua selesai di uji bel pulang pun berbunyi .pengumuman murid yang bisa bermain badminton pun di umukan esok hari. raquel dan sasya pun pulang kerumah masing - masing. Sampai di rumah raquel selalu saja memikir kan kejadian yang di sekolah nya. Malam pun tiba raquel pun menelpon sasya.

" hallo sasya. Sya, aku masih keinget dengan kejadia tadi, aku takut kalau aku nanti gak dipilih ikut lomba badminton. Aku ingin sekali menang lomba ini. Karna dulu - dulu nya aku juga pernah kalah. Ucap raquel sambil menangis

"udah raquel gak usah sedih lagi ya. Pasti kamu di pilih kok. Ayo dong semangat. Masak calon sukses gak semangat sih".ucap sasya sambil menyemangati raquel.

" hahaha,, oh ya aku tutup dulu ya telponan kita hari ini. Aku udah lega sekarang. Makasih ya sya udah mau mendengarkan aku. Kamu emang besti aku yang paling baik."

"oh oke raquel."

Saat Selesai Raquel menutup telpon. Raquel pun langsung mematikan layar hp nya dan ia pun tidur.

Pagi pun tiba .raquel pun bangun dan mandi dan langsun bergegas berangkat sekolah .sesampai di sekolah guru olahraga pun mengumumkan murid yang akan di pilih untuk lomba badminton.

"baik anak - anak. Mari kita mulai baca murid yang di pilih sebagai ikut lomba ya. Dari 10 murid yang mendaftar cuman 4 murid yang saya pilih untuk perlombaan ini. Baik saya panggil saja nama nya. Yaitu karina, ratu, tiara, dan sasya. Maaf yang lain nya tidak saya pilih karna kurang bagus. "ucap pak yan.

"pak, masak raquel gak dipilih sih. Kan waktu itu dia kaki nya lagi sakit gara - gara kena paku payung pak!. "ucap sasya sambil marah - marah.

" baik sasya. Tapi tidak ada yang bisa mengatikan keputusan saya.bapak kepala sekolah juga sudah setuju dengan keputusan saya. Oh ya kalian ber 4 nanti latihan bersama saya di sekolah jam 4 sore. Dan besok kita sudah menuju final nya."

Semua guru dan murid pun bubar. Tetapi raquel tidak mau pergi dari tempat itu. Sasya pun memujuk raquel untuk tidak sedih lagi dan kembali ke kelas. Tiba - tiba saja raquel menangis ia tak terima dan dia pun menghampiri pak yan. Saat ia menhampiri pak yan.tetapi pak yan sudah pergi keluar.sasya pun memujuk raquel untuk kembali ke kelas.mereka pun kembali ke kelas. Sampai di kelas raquel terus memikirkan perlombaan badminton sampai - sampai ia tak fokus pada pelajaran.beberapa jam kemudian bell pulang pun berbunyi sasya dan raquel pun pulang rumah.

Jam pun sudah menunjukkan pukul 4 sore raquel pun bergegas ke sekolah untuk membuktikan bahwa ia bisa bermain badminton dengan baik. Saat ia sampai di sekolah. Pak yan pun bertanya kepada raquel.

"kenapa kamu kesini nak?.kan kamu enggak saya pilih?. "ucap pak yan terheran - heran.

" saya kesini pak karna saya ingin Membuktikan bahwa saya bisa bermain badminton dengan baik. "ucap raquel.

"eh lo raquel kok gak ada malu nya sih!?.udah gak di pilih malah gak terima lagi. "ucap ratu sambil tertawa ngejek.

"aku gak akan nyerah gitu aja ngerti kalian!!. "ucap raquel dengan sangat marah.

"baiklah saya uji kamu hari ini. "ucap pak yan.

Saat pak yan bermain badminton dengan raquel. Pak yan selalu kalah dan raquel selalu mendapatkan poin.

"oke, oke cukup raquel. Saya menyerah.dan kamu lah pemenang nya. Dan kamu akan mengikuti perlombaan ini. "

Sasya dan raquel pun sontak bergembira. Di Sisi lain karina, ratu, dan tiara tak terima dengan keputusan tersebut. Tetapi, pak yan tak menghiraukan nya.

Esok kan hari nya final pun tiba. Dan raquel, sasya, tiara, ratu, kirana dan pak yan pun langsung ke tempat perlombaan. Sebagian guru dan murid sekolah sma satu bangsa menhadiri untuk menonton mereka berlomba badminton. Saat sasya dan kirana memulai bermain badminton dengan lawan nya. Tiba - tiba saja kirana terjatuh dan kaki nya terkilir. Dan digantikan dengan raquel. Kirana pun marah dengan pak yan karna ia tak mau yang mengantikan nya raquel bukan nya tiara. Tetapi pak yan tak menghiraukan nya. Saat sasya dan raquel memulai badminton dengan lawan nya. Mereka selalu mencetak poin.

"ayoooo sasya raquel kalian pasti menang. "ucap guru - guru lain.

"ayooo sya quel ayo semangattt."ucap murid yang lain nya.

Saat mereka ingin mencetak 2 poin lagi tiba - tiba saja raquel terpelest hingga terjatuh. Hingga lawan mereka yang tadi nya poin 19 sekarang menjadi 20.tak pantang menyerah raquel bediri lagi dan melakukan smash poin raquel dan sasya pun langsung mencetak 21 poin.

" yeyyyyy sma satu bangsa menanggg."ucap sasya dan raquel sambil loncat - loncat.

Semua penonton pun bertepuk tangan dan mereka berdua pun di berikan piala oleh juri.

Akhirnya raquel dan sasya menang. Dan impian raquel selama ini untuk menjadi pemenang pun terwujud kan. Tak ada yang tak bisa jika kita berusaha.

 

    

                        Tamat.

 

Posting Komentar

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.