Strong move
lussyana anjani
Raquel hidup sebatang kara, Ayah dan Ibunya telah lama meninggal sejak
dua tahun yang lalu. Kini, Raquel duduk
di bangku SMA. Raquel senang dengan pelajaran olahraga khususnya Badminton.
Raquel sangat pandai bermain badminton. Tetapi, setiap dia ikut lomba badminton,
di kampung - kampung pasti dia kalah. Dia selalu diremehkan oleh orang - orang
di sekitar. Namun, dia tak pernah menyerah. Hingga pada suatu hari diadakan perlombaan
Badminton antar sekolah.
"Assalamualaikum, adik-adik." ucap
salam dari Pnitia Bandminton.
"Wa'alaikumussalam kak." ucap murid
- murid dengan serentak.
"Baiklah adik-adik, di sini kami ingin
mengadakan perlombaan Badminton. Nah, siapa yang pandai bermain Badminton? Ayo,
daftar! Dan ini gratis loh! Nah, siapa yang mau ikut, daftarnya sama ketua
kelas masing - masing ya!"
"Wahh,, akhirnya diadakan juga lomba Badminton
antar sekolah! Aku harus ikut. Apalagi ini kan gratis." ucap Rame aquel
dalam hati sambil tersenyum sendiri.
Pengumuman pun sudah selesai semua guru -
guru dan murid-murid pun masuk ke kelas dan Raquel pun langsung ke kelas teman
dekat nya yaitu Sasya.
"hai Sasya!" sapa Raquel kepada Sasya.
"Hai juga Raque."
"Sasya, kamu mau gak, ikut lomba Badminton?
Ikut yuk, kamu kan pandai main Badminton. Kalau aku juga ikut."
" hmm,, yaudah deh Raquel aku juga mau
ikut. Oh iya, daftarnya gak jadi sama ketua kelas ya. Tapi sama kakak osis."
"Ya udah, yuk kita daftar!"
Raquel dan Sasya pun langsung bergegas
menuju ke tempat kakak-kakak osis untuk mendaftar lomba Badminton. Saat mereka
selesai mendaftar, Kirana, Tiara, dan Ratu pun datang. Kemudian, Kirana menyenggol
dengan kencang Raquel hingga jatuh.
"Aduhh!!" teriak Raquel kesakitan
Sasya pun membantu raquel berdiri lagi. Dan
sasya pun marah kepada kirana .
"heh,kamu apa - apaan sih nyenggol -
nyenggol raquel?!".ucap sasya sambil marah - marah
"upps sorry " .ucap kirana sambil
tertawa mengejek.
"oh ya, btw gw dengar elu raquel sama
sasya mau ngikut lomba badminton antar sekolah?. Emang elu berdua bisa?.
Menurut gw ya elu berdua gak usah ngikut lomba badminton dehh. Mending mundur
deh!.Yang ada nanti malu - maluin sekolah aja. "ucap kirana sambil tertawa
mengejek.
" ok nanti kita liat siapa yang malu -
maluin sekolah. Dan kami berdua pun gak akan pernah mundur.mungkin aku pernah
gagal dalam lomba badminton. Tapi, kegagalan ini tak kan selama nya dan aku
akan selalu berusaha. "ucap raquel sambil tersenyum.
"benar kata raquel.liat saja kami
berdua pasti bisa mengharum kan nama sekolah ini. "ucap sasya sambil
tersenyum.
Kirana pun langsung terdiam dan ia bersama dua
teman nya itu langsung pergi.selang beberapa menit kemudian guru olahraga pun
mengumumkan dan menguji melihat keahlian peserta yang akan mengikuti lomba
badminton.saat itu raquel sedang ke kamar mandi dan sepatu nya ia letakkan di
lantai. Pada saat itu kirana berada di situ dan menarukan paku payung di sepatu
nya raquel. Saat raquel keluar dari kamar mandi dan memakai sepatu nya tiba -
tiba. "Aaaaa!! ".sontak teriak raquel dan menangis karna telapak kaki
nya yang berderah terkena paku payung. Sasya pun datang dan menyakan pada raquel
siapa yang menarukan paku payung tersebut.tetapi raquel tak tau siapa yang menarukan
nya.sasya pun mengobati telapak kaki nya raquel. Selang beberapa menit raquel
dan sasya pun di panggil oleh guru olahraga untuk di uji skil bermain badminton
.saat sasya bermain badminton, sasya tak ada kendala apa - apa. Tetapi, saat
raquel bermain badminton tiba - tiba raquel terjatuh karna kaki nya yang
terkena paku payung tadi berdarah.
" hahaha wuuuuu!!!. Kalau gak bisa
main gak usah daftar yang ada maluin sekolah. Wuuu mundur - mundurrr!!!".
Sorak kirana bersama tiara dan ratu kepada raquel.
" kirana, tiara, ratu udah jangan begitu!.
"ucap kakak kelas dengan tegas
Mereka bertiga pun terdiam. Saat semua
selesai di uji bel pulang pun berbunyi .pengumuman murid yang bisa bermain badminton
pun di umukan esok hari. raquel dan sasya pun pulang kerumah masing - masing.
Sampai di rumah raquel selalu saja memikir kan kejadian yang di sekolah nya. Malam
pun tiba raquel pun menelpon sasya.
" hallo sasya. Sya, aku masih keinget
dengan kejadia tadi, aku takut kalau aku nanti gak dipilih ikut lomba badminton.
Aku ingin sekali menang lomba ini. Karna dulu - dulu nya aku juga pernah kalah.
Ucap raquel sambil menangis
"udah raquel gak usah sedih lagi ya.
Pasti kamu di pilih kok. Ayo dong semangat. Masak calon sukses gak semangat sih".ucap
sasya sambil menyemangati raquel.
" hahaha,, oh ya aku tutup dulu ya
telponan kita hari ini. Aku udah lega sekarang. Makasih ya sya udah mau mendengarkan
aku. Kamu emang besti aku yang paling baik."
"oh oke raquel."
Saat Selesai Raquel menutup telpon. Raquel
pun langsung mematikan layar hp nya dan ia pun tidur.
Pagi pun tiba .raquel pun bangun dan mandi
dan langsun bergegas berangkat sekolah .sesampai di sekolah guru olahraga pun
mengumumkan murid yang akan di pilih untuk lomba badminton.
"baik anak - anak. Mari kita mulai
baca murid yang di pilih sebagai ikut lomba ya. Dari 10 murid yang mendaftar
cuman 4 murid yang saya pilih untuk perlombaan ini. Baik saya panggil saja nama
nya. Yaitu karina, ratu, tiara, dan sasya. Maaf yang lain nya tidak saya pilih
karna kurang bagus. "ucap pak yan.
"pak, masak raquel gak dipilih sih.
Kan waktu itu dia kaki nya lagi sakit gara - gara kena paku payung pak!.
"ucap sasya sambil marah - marah.
" baik sasya. Tapi tidak ada yang bisa
mengatikan keputusan saya.bapak kepala sekolah juga sudah setuju dengan
keputusan saya. Oh ya kalian ber 4 nanti latihan bersama saya di sekolah jam 4
sore. Dan besok kita sudah menuju final nya."
Semua guru dan murid pun bubar. Tetapi
raquel tidak mau pergi dari tempat itu. Sasya pun memujuk raquel untuk tidak
sedih lagi dan kembali ke kelas. Tiba - tiba saja raquel menangis ia tak terima
dan dia pun menghampiri pak yan. Saat ia menhampiri pak yan.tetapi pak yan
sudah pergi keluar.sasya pun memujuk raquel untuk kembali ke kelas.mereka pun kembali
ke kelas. Sampai di kelas raquel terus memikirkan perlombaan badminton sampai -
sampai ia tak fokus pada pelajaran.beberapa jam kemudian bell pulang pun
berbunyi sasya dan raquel pun pulang rumah.
Jam pun sudah menunjukkan pukul 4 sore
raquel pun bergegas ke sekolah untuk membuktikan bahwa ia bisa bermain
badminton dengan baik. Saat ia sampai di sekolah. Pak yan pun bertanya kepada
raquel.
"kenapa kamu kesini nak?.kan kamu
enggak saya pilih?. "ucap pak yan terheran - heran.
" saya kesini pak karna saya ingin Membuktikan
bahwa saya bisa bermain badminton dengan baik. "ucap raquel.
"eh lo raquel kok gak ada malu nya sih!?.udah
gak di pilih malah gak terima lagi. "ucap ratu sambil tertawa ngejek.
"aku gak akan nyerah gitu aja ngerti
kalian!!. "ucap raquel dengan sangat marah.
"baiklah saya uji kamu hari ini.
"ucap pak yan.
Saat pak yan bermain badminton dengan
raquel. Pak yan selalu kalah dan raquel selalu mendapatkan poin.
"oke, oke cukup raquel. Saya menyerah.dan
kamu lah pemenang nya. Dan kamu akan mengikuti perlombaan ini. "
Sasya dan raquel pun sontak bergembira. Di Sisi
lain karina, ratu, dan tiara tak terima dengan keputusan tersebut. Tetapi, pak
yan tak menghiraukan nya.
Esok kan hari nya final pun tiba. Dan raquel,
sasya, tiara, ratu, kirana dan pak yan pun langsung ke tempat perlombaan. Sebagian
guru dan murid sekolah sma satu bangsa menhadiri untuk menonton mereka berlomba
badminton. Saat sasya dan kirana memulai bermain badminton dengan lawan nya.
Tiba - tiba saja kirana terjatuh dan kaki nya terkilir. Dan digantikan dengan
raquel. Kirana pun marah dengan pak yan karna ia tak mau yang mengantikan nya
raquel bukan nya tiara. Tetapi pak yan tak menghiraukan nya. Saat sasya dan
raquel memulai badminton dengan lawan nya. Mereka selalu mencetak poin.
"ayoooo sasya raquel kalian pasti menang.
"ucap guru - guru lain.
"ayooo sya quel ayo semangattt."ucap
murid yang lain nya.
Saat mereka ingin mencetak 2 poin lagi tiba
- tiba saja raquel terpelest hingga terjatuh. Hingga lawan mereka yang tadi nya
poin 19 sekarang menjadi 20.tak pantang menyerah raquel bediri lagi dan
melakukan smash poin raquel dan sasya pun langsung mencetak 21 poin.
" yeyyyyy sma satu bangsa menanggg."ucap
sasya dan raquel sambil loncat - loncat.
Semua penonton pun bertepuk tangan dan mereka
berdua pun di berikan piala oleh juri.
Akhirnya raquel dan sasya menang. Dan
impian raquel selama ini untuk menjadi pemenang pun terwujud kan. Tak ada yang
tak bisa jika kita berusaha.
Tamat.
Posting Komentar untuk "Strong Move - Lussyana Anjani (LCPC 14 Cerpen)"