Di antara deru dan kabut asap bus kota, bising pusing beratus sepeda motor yang berderakderak
seperti dengung gelisah pasukan lebah, dan suara sumbang pengamen jalanan yang
melantunkan tembang roman picisan
samar-samar kulihat sosok bergaun merah digamit mesra oleh seorang lelaki gagah
hatiku berharap lelaki gagah itu aku, dan perempuan itu kau
mataku tak berkejap menatap, kala mereka melewati sorot lampu di kelok jembatan
kutahu perempuan itu benar-benar dirimu yang t’lah kukenal selama mentari berlari beribu
kali putaran terbit-tenggelam
dan lelaki itu buaya yang merayap dari rawa jahanam
Sayup kudengar canda tawamu yang akrab membalur telingaku
tawa yang dulu percikkan embun pagi dari rimbun dedaun surgawi
kini t’lah menjelma tikaman belati yang membuat kuncup cintaku berguguran
sebelum sempat memekar kuntum dan menguar harum
siapa yang tak terguncang kala kekasihnya mesra berdua dengan lelaki gasang jalang?
Aku tak habis mengerti, mengapa janji suci begitu mudah kauingkari?
cintaku hanya menanak bilur derita dan nganga luka
kaukatakan kesediaan melintasi belantara kehidupan dalam senang atau gamang
kauikrarkan kesetiaan layaknya ombak yang selalu hadir mencumbu bibir pantai
tapi ternyata katamu semu dan ikrarmu palsu
kubenamkan segala duka ke dalam puing-puing dusta
ragaku tak kuasa menahan nestapa berlumur tuba asmara
rasaku tenggelam dalam samudra resah gelebah, air mataku basah menyimbah
Aku lelah menyusuri lorong ingatan sarat onak duri yang menyakitkan
napasku memburu, diremas cemas dan diempas gemas
denyut nadiku tertatih dan merintih di jurang nahas
benakku tak habis-habis didera tanya: kupersembahkan kilau mutiara cinta yang paling, tapi
mengapa hatimu berpaling?
tibalah aku di muara jawab: kalau kantongmu kering, jangan berharap pantas bersanding
Jakarta, 21 Februari 2021
Biodata Penulis
Penulis kelahiran Purwodadi, Jawa Tengah. Telah 17 tahun bekerja sebagai guru di sekolah swasta, Jakarta. Di tengah kesibukan mengajar, penulis menyempatkan diri untuk menulis sejumlah puisi, cerpen, dan artikel. Beberapa puisinya telah dibukukan dalam 4 buku antologi puisi tunggal. Penulis dapat dihubungi melalui WA: 0811829960.